Rabu 10 Nov 2021 15:09 WIB

Pangeran Harry Sebut 'Megxit' Istilah Misoginis

Harry sebut Megxit adalah istilah misoginis serta contoh kebencian daring dan media

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Christiyaningsih
 Pangeran Harry dan Meghan Markle. Harry sebut Megxit adalah istilah misoginis serta contoh kebencian daring dan media. Ilustrasi.
Foto: Daniel Leal-Olivas/Pool Photo via AP
Pangeran Harry dan Meghan Markle. Harry sebut Megxit adalah istilah misoginis serta contoh kebencian daring dan media. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Pangeran Harry mengatakan pada Selasa (9/11) bahwa istilah Megxit, frasa yang digunakan oleh pers Inggris untuk menggambarkan keputusan dia dan istrinya Meghan untuk keluar dari tugas kerajaan mereka, adalah istilah misoginis. Harry berbicara melalui video di panel yang disebut The Internet Lie Machine yang diselenggarakan oleh majalah teknologi dan budaya AS, Wired.

Dia mengatakan kata itu adalah contoh kebencian daring dan media. “Mungkin orang tahu ini dan mungkin juga tidak. Namun istilah Megxit dulu merupakan istilah misoginis dan itu dibuat oleh 'troll', diperkuat oleh koresponden kerajaan, dan itu tumbuh dan tumbuh dan tumbuh menjadi media arus utama. Akan tetapi itu dimulai dengan troll," kata Harry, dilansir Reuters, Rabu (10/11).

Baca Juga

Harry dan Meghan, yang secara resmi dikenal sebagai Duke dan Duchess of Sussex, pindah ke Kalifornia tahun lalu untuk menjalani kehidupan yang lebih mandiri. Harry mengatakan sebagian alasan kepergian mereka adalah perlakuan rasis terhadap Meghan, yang ibunya berkulit hitam dan ayahnya berkulit putih, oleh media tabloid Inggris.

Sebuah studi yang dirilis pada Oktober oleh layanan analisis media sosial Bot Sentinel mengidentifikasi 83 akun di Twitter yang dikatakan bertanggung jawab atas 70 persen konten kebencian dan informasi yang salah yang ditujukan kepada Meghan dan Harry. Mengacu pada penelitian tersebut, Harry mengatakan mungkin bagian yang paling mengganggu dari ini adalah jumlah jurnalis Inggris yang berinteraksi dengan mereka dan memperkuat kebohongan. Akan tetapi mereka memuntahkan kebohongan ini sebagai kebenaran.

Harry dan Meghan sejak itu berkampanye melawan dampak negatif media sosial yang mereka katakan memengaruhi kesehatan mental orang. Pada Selasa, Harry menyebut informasi yang salah sebagai krisis kemanusiaan global.

Berbicara tentang ibunya, Putri Diana yang meninggal dalam kecelakaan mobil di Paris saat dikejar paparazzi, Harry menambahkan. "Saya tahu ceritanya dengan sangat baik. Saya kehilangan ibu saya karena kegilaan yang dibuat sendiri ini dan jelas saya bertekad untuk tidak kehilangan ibu dari anak-anak saya karena hal yang sama," ujar Harry.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement