Rabu 10 Nov 2021 15:40 WIB

Bupati: Kasus Covid-19 Klaster Takziah Sudah Terkendali

Bermula dari kegiatan takziah, berkembang jadi 69 orang yang terkonfirmasi positif.

Warga menunggu antrean tes Covid-19 dengan swab antigen massal di Turi, Sleman, Yogyakarta.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Warga menunggu antrean tes Covid-19 dengan swab antigen massal di Turi, Sleman, Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Kustini Sri Purnomo menegaskan munculnya klaster penularan Covid-19 dari takziah di wilayah Sedayu, Kabupaten Bantul beberapa waktu lalu yang menular sampai kepada masyarakat di Kabupaten Sleman saat ini sudah terkendali.

"Kemarin saya sudah minta agar Dinas Kesehatan segera bergerak. Saat ini semua sudah terkendali," kata Kustini.

Baca Juga

Menurut dia, kasus tersebut bermula dari kegiatan takziah yang kemudian berkembang ke SMK 1 Sedayu. Dari hasil tracing yang dilakukan ke beberapa siswa asal Sleman, berkembang menjadi 69 orang yang kemudian terkonfirmasi positif Covid-19.

"Dari 69 itu ditindaklanjuti lagi tracing hasilnya negatif. Kemudian diteruskan dengan exit tesnya menjadi 75 yang positif. Dan semuanya OTG (orang tanpa gejala)," katanya.

Ia mengatakan, semua pasien yang terkonfirmasi positif tersebut sudah melakukan isolasi mandiri untuk mencegah penularan. "Sebagian kami minta isoman dan ada sebagian yang diisolasi terpadu di Asrama Haji Sleman," katanya.

Kustini terus meminta Dinas Kesehatan Sleman untuk terus menelusuri kemungkinan penyebaran lain dari klaster tersebut agar tidak semakin meluas. "Kami cukup menyayangkan masih adanya penularan yang cukup massif setelah sebelumnya kasus positif Covid-19 Sleman menurun," katanya.

Ia juga meminta masyarakat agar tidak membandel dan abai terutama saat mengikuti kegiatan yang melibatkan orang dalam jumlah banyak. "Selalu saya sampaikan waspada. Masyarakat agar tidak 'ngeyel'. Baik itu di acara takziah atau hajatan dan lainnya. Jangan sampai karena kita bersimpati, justru membuat level PPKM di Sleman naik lagi," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement