Rabu 10 Nov 2021 16:17 WIB

Airlangga: Kartu Prakerja Didesain Jadi Bansos Plus

Pemerintah mengeklaim Kartu Prakerja dinilai Bank Dunia memberi dampak positif.

Red: Agus raharjo
Airlangga: Pemimpin Dunia Dukung Indonesia di Presidensi G20
Foto: Dok Republika
Airlangga: Pemimpin Dunia Dukung Indonesia di Presidensi G20

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengaku program kartu Prakerja sejak awal pandemi dijadikan program semi bantuan sosial (bansos). Sebab, selain mengubah skema pelatihan, pemerintah juga menambah anggaran Kartu Prakerja. Hal ini membuat bantuan tunai yang diterima masyarakat menjadi lebih besar.

Sejak dibuka pertama kali pada 11 April 2020 hingga kini sudah terdapat 11,4 juta orang. Program ini menjadi favorit bagi masyarakat itu juga dibuka sebanyak 22 gelombang. Para peserta program gelombang 22, seperti sebelumnya, bisa mendapatkan dana untuk mengikuti sejumlah pelatihan juga mendapat insentif tunai Rp 2,4 juta.

Baca Juga

Dengan skema ini, Program Kartu Prakerja dinilai sama dengan program dari Bank Dunia, yakni perlindungan sosial yang ideal versi Bank Dunia. Menurut Airlangga, bahkan Managing Director of Development Policy and Partnerships World Bank, Mari Elka Pangestu, menyebut Program Kartu Prakerja termasuk dalam perlindungan sosial cash plus.

Program ini selain menjadi program perlindungan sosial untuk penanganan dampak pandemi Covid-19 dengan adanya bantuan dana tunai, juga terdapat program pelatihan dan pendidikan yang meningkatkan skill para pesertanya. “Jadi selain memberikan bantuan keuangan juga memiliki elemen pengembangan sumber daya manusia dan bersifat inklusif. Program Prakerja ini juga menjangkau sektor informal, perempuan, dan penyandang disabilitas,” kata Airlangga dalam keterangan Rabu (10/11).