REPUBLIKA.CO.ID, Ronggo Astungkoro, Dadang Kurnia
JAKARTA -- Penyiapan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas kian penting dilakukan dalam menyongsong bonus demografi demi Indonesia Emas tahun 2045. Hal utama yang terus menjadi sorotan ialah masih besarnya jumlah stunting di Indonesia, yang disebabkan tidak hanya oleh faktor kesehatan, tetapi juga oleh optimal tidaknya pola asuh anak oleh keluarga.
"Selain stunting itu karena suboptimal nutritional, suboptimal health, artinya dia kurang mendapatkan asupan dan kecukupan perlindungan kesehatan, ingat ada satu faktor lagi yang menentukan, yaitu asuhan yang tidak optimal," ungkap Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, pada webinar bertajuk 'Cegah Stunting dengan Pola 3A (Asah Asih Asuh)', Rabu (10/11).
Hasto mengungkapkan, kunci dari semua itu ada pada penduduk dengan usia remaja. Menurut dia, ada sejumlah hal yang harus diperhatikan, yakni jangan sampai penduduk usia remaja putus sekolah, menikah pada usia muda, dan hamil berulang kali dengan interval kehamilan yang begitu dekat.