Rabu 10 Nov 2021 18:09 WIB

Harimau Sumatra Masuk Perangkap BKSDA di Aceh Selatan

BKSDA memasang perangkap harimau menyusul laporan warga Aceh Selatan.

Harimau sumatera (Ilustrasi). Warga Aceh Selatan melaporkan ternaknya dimangsa harimau sumatera.
Foto: ANTARA FOTO/Fransisco Carolio
Harimau sumatera (Ilustrasi). Warga Aceh Selatan melaporkan ternaknya dimangsa harimau sumatera.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) menangkap seekor harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae) menggunakan perangkap di Kabupaten Aceh Selatan. Perangkap dipasang sebagai respons terhadap laporan masyarakat yang hewan ternaknya dimangsa raja hutan tersebut.

"Harimau masuk perangkap dan sekarang sudah dibawa ke Unit Respons Konservasi atau Conservation Respone Unit Trumon guna pemeriksaan dan perawatan," Kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Subulussalam BKSDA Aceh Hadi Sofyan di Aceh Selatan, Rabu.

Baca Juga

Hadi mengatakan, pihaknya sedang menunggu tim dokter hewan guna memeriksa kondisi kesehatan serta memastikan usia harimau tersebut. Ia menjelaskan, harimau sumatra tersebut masuk perangkap yang dipasang di Desa Gunung Kapur, Kecamatan Trumon, Kabupaten Aceh Selatan, beberapa hari lalu.

Harimau tersebut dilaporkan menerkam kambing ternak masyarakat. Menurut Hadi, harimau sering menampakkan diri di perkebunan warga di Aceh Selatan dalam rentang waktu sebulan terakhir.

"Beberapa waktu lalu juga masih ada harimau yang melintasi jalan di daerah Gunung Panton Bili. Penampakan harimau di kawasan tersebut sudah berlangsung sejak beberapa pekan lalu," kata Keuchik (Kepala Desa) Gunong Kapur, Suhaili.

Berdasarkan daftar kelangkaan satwa dikeluarkan lembaga konservasi dunia International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN), harimau sumatera berstatus spesies terancam kritis. Satwa yang hanya ditemukan di Pulau Sumatra ini berisiko tinggi untuk punah di alam liar.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement