Rabu 10 Nov 2021 19:41 WIB

India Undang Negara Teluk Berinvestasi di Energi Hijau

India akan memiliki 500 GW energi terbarukan pada 2030.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
Foto udara yang dibuat dengan drone menunjukkan pertanian pembangkit listrik tenaga surya. Pemerintah India mengundang negara anggota Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) untuk berinvestasi di sektor energi hijau di negara tersebut.
Foto: EPA-EFE/TANNEN MAURY
Foto udara yang dibuat dengan drone menunjukkan pertanian pembangkit listrik tenaga surya. Pemerintah India mengundang negara anggota Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) untuk berinvestasi di sektor energi hijau di negara tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Pemerintah India mengundang negara anggota Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) untuk berinvestasi di sektor energi hijau di negara tersebut. Itu merupakan salah satu sektor yang menjadi fokus utama pemerintah India saat ini.

Sekretaris Bersama wilayah Teluk di Kementerian Luar Negeri India, Vipul, mengungkapkan, negaranya bakal memiliki 500 gigawatt energi terbarukan pada 2030. Menurutnya, itu merupakan kesempatan baik bagi negara-negara Teluk untuk memanfaatkannya.

Baca Juga

“Kami perlu mengembangkan area kerja sama kami, dan platform yang diperlukan untuk tujuan ini seperti koridor teknologi bisnis akan menjadi penting. Tema Expo 2020 sendiri membantu kami membawa hubungan kami ke depan dan melihat ke dalam sektor-sektor yang berada di bawah keberlanjutan, mobilitas dan peluang,” kata Vipul saat menghadiri acara Expo 2020 di Dubai pada Selasa (9/11), dikutip laman Al Arabiya.

Menurut Vipul, pada dasarnya, teknologi berkelanjutan seperti energi terbarukan dan hidrogen, kendaraan listrik, dan teknologi kesehatan adalah bidang kerja sama serta kemitraan potensial. Dia mengungkapkan, pada 2025, India berharap dapat menarik investasi asing hingga 120-160 miliar dolar per tahun. Ia berpendapat, negara-negara Teluk berada pada posisi terbaik untuk memanfaatkan peluang tersebut. “Akan ada penguatan berkelanjutan dari hubungan India-GCC dan itu akan memberikan lingkungan yang memungkinkan bagi bisnis untuk berhasil,” tambah Vipul.

Vice President Strategic Partnerships and Government Affairs, National Companies Promotion Program, Kerajaan Arab Saudi, Nasser al-Aqil mengatakan, India dan Arab Saudi berada di jalur pertumbuhan serta hubungan bisnis yang terus meningkat seiring dinamisnya perubahan dunia. “Kami menantikan penguatan hubungan India-Saudi,” ucapnya.

Direktur Promosi Investasi, Kementerian Perdagangan, Industri dan Promosi Investasi Oman, Haura al-Wahaibi, mengungkapkan, baru-baru ini negaranya mengumumkan 50 peluang investasi yang berbeda. “Kami ingin menerima minat dari perusahaan di seluruh India. Kami ingin Oman menjadi tempat di mana bisnis dapat tumbuh dan berkembang,” ujarnya.

Atase Komersial Uni Emirat Arab (UEA) Abdullah al-Basha al-Noaimi mengatakan, ada peluang tak terbatas untuk kolaborasi di bidang kewirausahaan wanita antara GCC dan India.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement