REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Bocah berusia 10 tahun yang hanyut di sungai di kawasan Kampung Jambak, Kelurahan Koto Lalang, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa pada Selasa (9/11), sekitar pukul 18.00 WIB.
Jenazah bocah bernama Fahri itu ditemukan di hari ketiga pencarian.
“Ditemukannya dekat jembatan Ampera di kawasan Lubuk Kilangan,” kata salah seorang relawan Palang Merah Indonesia (PMI), Rudi Salam, Rabu (10/11).
Fahri hanyut pada Ahad (7/11) sekitar pukul 15.10 WIB, ketika debit air tiba-tiba membesar karena hujan lebat mengguyur. Hari itu, pelajar Sekolah Dasar (SD) itu mandi bersama dengan delapan orang temannya di sungai yang tak jauh dari kediamannya.
Fahri yang tak pandai berenang hanyut saat menyeberangi sungai yang dangkal. Debit air sungai itu tiba-tiba membesar setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur kawasan setempat.
Korban yang tak mengetahui debit air sudah bertambah dan tidak pandai berenang, lalu terseret arus sungai. BPBD yang mendapatkan informasi itu berusaha mencari korban bersama warga namun tidak membuahkan hasil.
Fahri kemudian ditemukan di hari ketiga pencarian. Sebelumnya, tim gabungan telah menyisiri aliran sungai hingga ke pintu muara.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Padang, Sutan Hendra mengatakan, korban ditemukan sekitar 200 meter dari lokasi awal. Korban langsung dievakuasi ke rumah duka usai ditemukan.
“Korban adalah anak dari pasangan Charles, 44 tahun dan Wati, 39 tahun. Terakhir korban mengenakan baju kuning celana hitam dan hingga kini belum ditemukan,” ujar Sutan.