REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Dinas Kesehatan Kabupaten Garut menyampaikan kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 masih ditemukan di lapangan antara dua sampai tiga kasus setiap harinya. Ini berdasarkan hasil tes usap terhadap orang yang kontak erat dengan pasien Covid-19.
"Ada penambahan tapi tak meningkat signifikan, paling sehari ada dua atau tiga kasus," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Leli Yuliani saat dihubungi wartawan di Garut, Rabu (10/11).
Ia menuturkan tim Satgas Covid-19 Garut terus melakukan tes usap terhadap orang yang diketahui telah kontak erat dengan pasien positif Covid-19. Namun, dari sekian banyak orang yang menjalani pemeriksaan kesehatan tes usap, kata Leli, kebanyakan hasilnya negatif dari Covid-19.
"Ketika ada kasus positif, ada kontak erat, yang dites kebanyakan hasilnya negatif," katanya.
Ia menyampaikan meski angka kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 sedikit bukan berarti masyarakat mengabaikan protokol kesehatan saat melakukan aktivitas sehari-hari. Pemkab Garut, akan terus berupaya menanggulangi wabah Covid-19 dengan melakukan penelusuran penularan wabah Covid-19, dan terus menggenjot vaksinasi bagi masyarakat umum.
"Antisipasinya kita terus menggenjot upaya vaksinasi," katanya.
Ia menambahkan Pemkab Garut bersama unsur instansi lainnya akan memperkuat pengawasan dan mengendalikan masyarakat agar tidak terjadi penambahan kasus pada momentum libur Natal dan tahun baru. "Satgas juga terus memperkuat upaya pengawasan, rencananya pada akhir tahun juga akan dilakukan penyekatan saat nataru (Natal dan tahun baru)," katanya.
Laporan Satgas Penanganan Covid-19 Garut secara keseluruhan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 24.742 kasus. Ini terdiri dari 12 kasus masih menjalani isolasi mandiri, dan tiga kasus isolasi di rumah sakit, kemudian 23.556 kasus dinyatakan sembuh, dan 1.171 kasus meninggal dunia.
Cakupan vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Garut masih belum memenuhi target untuk bisa menerapkan Pembelakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2. Berdasarkan data per 8 November, cakupan vaksinasi dosis pertama di Kabupaten Garut baru mencapai 48,8 persen atau 964.754 orang dari target 1.977.713 orang.
Pihaknya masih optimistis cakupan vaksinasi secara keseluruhan dapat mencapai 50 persen pada pekan ini. Namun, untuk vaksinasi lansia masih sulit untuk mencapai target minimal 40 persen.
"Salah satu alasannya, lansia itu kan banyak yang komplikasi. Jadinya itu menyebabkan tertunda. Padahal petugas di lapangan juga sudah door to door," kata dia.
Ia menyebutkan, cakupan vaksinasi dosis pertama kepada lansia masih berada di angka 33 persen. Sementara untuk bisa menerapkan PPKM Level 2, cakupan vaksinasi kepada lansia harus berada di angka 40 persen.
Karena itu, Leli masih belum yakin Kabupaten Garut dapat menerapkan PPKM Level 2 pada pekan depan. "Soalnya untuk lansia masih sulit untuk mencangkup 40 persen," ujar dia.
Selain itu, kondisi di lapangan yang saat ini mulai memasuki musim hujan disebut sebagai salah satu kendala percepatan pelaksanaan vaksinasi. Sebab, saat turun hujan, masyarakat akan cenderung berdiam diri di rumah, alih-alih mendatangi lokasi vaksinasi.