Dinkes Jateng Sebut Tren Penurunan Kasus Covid-19 Terjaga
Rep: Bowo Pribadi/ Red: Muhammad Fakhruddin
Dinkes Jateng Sebut Tren Penurunan Kasus Covid-19 Terjaga (ilustrasi). | Foto: www.freepik.com
REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah memastikan tren penurunan kasus baru Covid-19 di Jawa Tengah masih berlanjut. Hal ini menunjukkan penularan Covid-19 di Jawa Tengah masih terkendali.
Kepala Dinkes Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo yang dikonfirmasi mengungkapkan, dalam empat pekan terakhir, jumlah kasus baru Covid-19 di Provinsi Jawa Tengah terus mengalami penurunan.
Kendati begitu --dalam skala kabupaten-- Dinkes Provinsi Jawa Tengah memang masih ada dua daerah yang mencatatkan penambahan kasus dalam sepekan terakhir, meski penambahan tersebut tidak signifikan.
“Ke-dua daerah yang mencatatkan penambahan kasus baru tersebut, masing- masing adalah Kabupaten Banjarnegara serta Kabupaten Magelang,” ungkapnya, di Semarang, Rabu (10/11) petang.
Meskipun mencatatkan penambahan, lanjut Yulianto, Dinkes Provinsi Jawa Tengah memastikan penambahan kasus baru Covid-19 di Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Magelang masih dalam kategori terkendali.
“Memang terpantau ada penambahan kasus aktif, jika dibandingkan dengan kabupaten/ kota lain, namun secara akumulasinya tidak signifikan,” tandasnya.
Sementara itu berdasarkan data dari laman corona.jatengprov.go.id, per 10 Nopember 2021 dan diperbarui pukul 16.00 WIB, jumlah pasien Covid-19 di Jawa Tengah tercatat sebanyak 2.485 kasus aktif.
Jumlah tersebut merupakan akumulasi pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit maupun yang menjalani isolasi mandiri (isoman) dan sudah termasuk pasien Covid-19 yang berdomisili di luar Jawa Tengah.
Dari jumlah tersebut Dinkes Provinsi Jawa Tengah mencatat ada penambahan sebanyak 39 kasus aktif baru. Sementara sebanyak 450.693 pasien Covid-19 di Jawa Tengah telah dinyatakan sembuh atau selesai menjalani isoman.
Dinkes Provinsi Jawa Tengah juga mencatat terdapat penambahan sebanyak 77 pasien yang dinyatakan sembuh dan selesai menjalani isoman.
Dari laman tersebut juga terungkap, sebagian besar kabupaten/ kota di Jawa Tengah –secara zonasi—masuk dalam daerah risiko rendah, kecuali kabupaten Klaten yang masih masuk dalam daerah dengan zona risiko sedang.