REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG — Kepolisian Republik Indonesia (Polri) terus melakukan berbagai strategi dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
Di era digitalisasi seperti sekarang ini, berbagai inovasi dalam mendukung tugas pelayanan kepada masyarakat terus dilakukan, sebagai perwujudan Polri Presisi yang menjadi program prioritas pimpinan Polri.
Yakni dengan dengan mengembangkan berbagai aplikasi yang mendukung fungsi- fungsi pelayanan kepolisian serta untuk meminimalkan komplain dari masyarakat.
“Dalam fungsi lalu lintas, Polri mengembangkan Elektronic Traffic Law Envoercement (ETLE) serta Virtual Police pada fungsi reserse,” ungkap Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi, dalam sosialisasi program kepolisian melalui stasiun radio swasta di Semarang, Rabu (10/11).
Dalam penanganan pinjaman online (pinjol) ilegal, lanjutnya, Polri --dalam hal ini Polda Jawa Tengah—juga mengembangkan inovasi berupa sistem pelaporan berbasis website Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus).
Masyarakat yang merasa dirugikan dapat memanfaatkan layanan sistem pelaporan tersebut dan hanya perlu hadir jika petugas Ditreskrimsus akan memembutuhkan klarifikasi.
Dalam konteks penegakan hukumnya, Polda Jawa Tengah juga melakukan upaya penengakan hukum dengan menangkap pelaku pinjol illegal yang dalam kegiatannya dianggap telah meresahkan.
Sehingga masyarakat tidak perlu ragu lagi, apabila merasa terganggu dan resah oleh teror pinjol illegal. “silakan lapor dan nanti akan ditangani oleh petugas Ditreskrimsus Polda Jawa Tengah,” jelasnya.
Kapolda juga menambahkan, implementasi Polri Presisi juga berarti meningkatkan sinergi dengan TNI serta stake holder terkait untuk bersama- sama menangani lonjakan kasus aktif Covid-19 di jawa Tengah.
Sinergitas dan kebersamaan Polri, TNI dan stakeholder terkait membuat program penanganan Covid-19 di Jawa Tengah dapat berjalan dengan lancar hingga lonjakan kasusnya dapat dikendalikan dan terus melandai hingga saat ini.
Di satu sisi, masih kata kapolda, di kawasan aglomerasi Solo Raya dan Semarang Raya, progres vaksinasi Covid 19 melaju sangat signifikan. “Kita mengharapkan, sesegera mungkin seratus persen warga Jawa Tengah sudah tervaksin,” tegasnya.
Terkait dengan makna hari Pahlawan, Kapolda menegaskan pahlawan di era pandemi seperti sekarang ini adalah para petugas lapangan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
Bhabinkamtibmas dan Babinsa serta petugas di unit- unit terdepan dalam penanganan Covid-19 merupakan para pahlawan di masa pandemi.
Karena mereka tidak saja bersentuhan langsung dengan masyarakat tetapi juga mendukung upaya skrining dan tracing penyebaran Covid-19, guna menentukan langkah apa yang harus diambil dalam penanganan pandemic.
Oleh karena itu kerja keras petugas terdepan itu harus dihargai masyarakat dengan kepatuhan terhadap prokes. Karena disiplin prokes menjadi penting selain upaya vaksinasi agar Covid-19 benar- benar melandai di Jawa Tengah.
“Vaksinasi hanya untuk meningkatkan imunitas (kekebalan) terhadap virus Covid-19 dan bukan obat. Maka dari itu masyarakat harus tetap disiplin dan taat prokes dan SOP pencegahan lainnya,” tandas kapolda.
Kabidhumas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy menambahkan, momentum peringatan Hari Pahlawan memang dimanfaatkan Kapolda Jawa Tengah untuk mensosialisasikan berbagai program kepolisian.
“Kapolda memaparkan berbagai hal terkait implementasi Polri Presisi yang telah dilaksanakan oleh jajaran kepolisian di wilayah Provinsi Jawa Tengah,” tambahnya.