REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penampilan memukau ditunjukkan atlet cabang olahraga pararenang pada Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVI Papua 2021. Tak kurang 15 rekor nasional berhasil dipecahkan oleh atlet pararenang dalam perlombaan yang berlangsung di Lukas Enembe Aquatic Stadium, Kabupaten Jayapura, Papua, sejak awal November 2021.
Tidak hanya perenang elite yang mampu mempertajam rekor nasional, perenang-perenang lokal pun sanggup mengukir rekor nasional.
Pemecahan rekor nasional dibuka dengan penampilan gemilang perenang Kalimantan Barat, Simson Abraham, di nomor 100 meter gaya dada putra S5 dengan waktu 2:01.90 mengungguli rekor lama 2:03.65 milik Munawar Haris yang diukir di Bandung, Jawa Barat.
Perenang Pelatnas Mulyadi dari Kalimantan Selatan yang tampil di 100 m gaya dada putra S6 juga membuat rekor nasional dengan catatan waktu 1:40.49, memperbaiki rekornas milik Toif Fauzi yang dibuat di Bandung.
Sementara, perenang putri Laura Aurelia Dinda Sekar Devanti juga mempertajam rekornas miliknya. Laura mencetak rekornas baru di nomor 100 m gaya bebas putri S6 dengan waktu 1:26.21, mempertajam rekor sebelumnya 1:30.54.
Wakil Sekretaris Jenderal Komite Paralimpiade Nasional (NPC) Indonesia, Rima Ferdianto, mengungkapkan, pembinaan paraatlet atau atlet penyandang disabilitas khususnya cabang pararenang sudah mulai hidup atau berjalan baik. Ini terbukti dengan banyaknya rekor nasional yang berhasil dipecahkan di ajang Peparnas 2021 Papua.
Rima pun bersyukur atas hasil Peparnas Papua cabang pararenang. "Alhamdulillah banyak rekornas. Ini berarti pembinaan di daerah-daerah mulai hidup dan berkualitas dengan adanya pemecahan rekor tersebut," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (10/11).
Baca juga : Rekor demi Rekor Kembali Tercipta di Peparnas XVI Papua
Rima menambahkan, meski kesadaran daerah untuk melakukan pembinaan sudah bagus, masih ada daerah yang memandang sebelah mata. "Secara umum sudah baik dengan mendukung dan membangun fasilitas olahraga ramah disabilitas. Namun, masih ada pemerintah provinsi yang memandang sebelah mata terhadap olahraga disabilitas."
Technical Delegate Pararenang Peparnas Papua 2021 Dimin menyatakan, hujan rekor baru menjadi bukti daerah melakukan persiapan dengan baik. Banyaknya pemecahan rekor nasional di Peparnas kali ini merupakan bukti kesiapan atlet untuk menghadapi event di Papua. "Setiap provinsi sangat serius dalam berlatih sehingga tercipta rekor-rekor nasional ini," ujarnya.
Menurut Dimin, kondisi pandemi yang melanda dunia dalam beberapa tahun terakhir tampaknya tidak terlalu berpengaruh bagi latihan atlet pararenang. Atlet pararenang tetap menjalani latihan dengan protokol kesehatan selama pandemi. "Berlatih secara intensif dalam dua bulan jelang Peparnas Papua 2021, mereka mampu mencetak sejumlah rekornas di Peparnas,” katanya menjelaskan.