REPUBLIKA.CO.ID, BANGKA TENGAH - Danau Pading di Desa Perlang Kabupaten Bangka Tengah saat ini menjadi lokasi wisata yang cukup dikenal. Bahkan kesuksesan pengelolaan tempat wisata ini, bikin kaget istri Gubernur Bangka Belitung (Babel), Melati Erzaldi, karena ternyata setiap weekend (Jumat, Sabtu, Ahad) Danau Pading bisa meraup omzet hingga Rp 5 juta.
"Ini adalah suatu bukti, yang sudah berdarah-darah membangun dan mengelola Danau Pading," sanjung Melati saat ia mengajak sahabat-sahabat Babel Ceratorium ikut serta dalam kunjungannya ke Danau Pading, Rabu (10/11).
Nah, salah satu elemen yang bisa membuat danau itu viral adalah ketekunan Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) Desa Perlang mengelola hingga lokasi itu jadi tempat wisata buruan masyarakat. Pantas jika istri Gubernur Babel, Melati Erzaldi mengapresiasi hal itu.
"Mereka (Pokdarwis) adalah pahlawan lingkungan yang sangat menginspirasi pokdarwis lain," katanya.
"Saya ingin sekali memperkenalkan kepada kalian, agar terbuka network atau jaringan dengan teman-teman di Pangkalpinang. Karena kolaborasi merupakan solusi mengembangkan potensi-potensi lain," ungkapnya, sambil tak hentinya memuji keindahan danau bekas tambang timah yang disulap menjadi landscape yang menyajikan kenyamanan, bersih dan menawarkan wisata yang tak biasa di Babel.
Selain menjadi ajang terjaganya silahturahim antara Babel Creatorium dan Pokdarwis Danau Pading, Melati Erzaldi mengaku ini pertama kali dirinya melihat langsung lokasi wisata yang cukup viral karena instagramable ini. Danau Pading bahkan mendapat pujian dari Menteri Pariwisata Sandiaga Uno.
Kolaborasi kata dia perlu dilakukan tidak hanya dengan Babel Creatorium yang sudah berkomitmen atas Danau Pading, tetapi juga dengan berbagai pihak termasuk pengusaha lokal.
"Yang dilakukan Pokdarwis Danau Pading ini adalah sesuatu yang baru, perlu didukung. Biasanya daerah potensi wisata selalu berharap dengan pemerintah, tapi kalian sangat mandiri," ungkap Melati Erzaldi dalam pertemuan yang dilaksanakan di pondok yang menghadap danau.
Kemandirian 27 orang anggotanya, membuat pokdarwis ini mendapat banyak apresiasi atas kegigihan membangun sebuah danau terbengkalai, yang ditinggal paska kandungan timahnya ditambang.
"Salut terhadap para pejuang Danau Pading. Apa yang kalian lakukan ini, luar biasa dan semangat ini harus didampakkan kepada para pelaku wisata lain," ungkap Melati Erzaldi yang juga mengungkapkan bahwa kelompok ini akan diundang mengunjungi pokdarwis lain untuk berbagi pengalaman dan semangat.
Untuk diketahui, dalam membangunnya, kelompok ini berkorban materi dan tenaga, dibantu dan didukung kades mengajak masyarakat gotong royong. Dan, inilah kata Melati agar dapat ditularkan kepada teman-teman pokdarwis lain.
Selain Danau Pading, Desa Perlang juga memiliki wisata air terjun, wisata bahari (pantai) dan Bukit Pading di balik Danau Pading. Dikelola oleh 4 divisi yang mengelola masing-masing kawasan dengan total anggota di atas 50 orang.
Bahkan di Bukit Pading, masih ada Linau Perlang Mentari, sebuah danau di bukit yang masih sulit dijangkau, harus berjalan kaki dan medan yang masih sulit ditempuh.
Pada kesempatan ini, hadir perwakilan komunitas tuli yang juga memberi masukan untuk menyediakan fasilitas ramah disabilitas seperti track untuk kursi roda, plang keterangan yang bisa dibaca penyandang disabilitas, hingga melibatkan disabilitas lokal untuk lebih berdaya di lokasi wisata ini.
Selain itu, Melati Erzaldi juga sangat menyetujui untuk pelatihan bahasa isyarat agar bisa digunakan pengelola ketika harus menyambut wisatawan disabilitas.
"Peningkatan skill ini bisa memanfaatkan ADD, terlebih pemerintah desa sangat mendukung aktivitas Pokdarwis ini," ungkapnya.
Sementara Ketua Babel Creatorium, Kak Towel berkesempatan memberi masukan selain sajian pemandangan indah, rapi, bersih. Pesannya, siapapun wisatawannya berikan service yang sama kepada pengunjung yang datang.
"Disapa, dijelaskan tentang Pading," ungkapnya memberi masukan.
Salah satu unsur pemuda yang turut hadir, Dimas Rinaldi, turut berbicara dari sisi pengusaha muda, agar pengelola lebih memperkaya pilihan merchandise bernuansa Danau Pading, agar ada perputaran ekonomi terjadi di tempat wisata yang ramai pengunjung.
Diharapkan menjadi one stop entertainment, selain pemandangan, ada aktivitas kesenian lokal seperti teater, tarian atau musik daerah dan menyajikan makanan khas, sehingga pengunjung betah berlama-lama dan mendapat kesan untuk kembali.
Diakhir pertemuan, Melati Erzaldi berpesan, untuk para anggota agar kompak dan menghindari konflik khususnya terkait profit untuk dikelola sebaik mungkin.
Selain itu, diingatkan pula tentang pengelolaan sampah, khususnya sampah plastik.
Ketika teman-teman mengubur sampah plastik atau membakar sampah plastik, sama saja memberi dampak terhadap lingkungan.
"Sebaiknya ciptakan juga eco wisata di sini, membangun bank sampah dengan melibatkan ibu-ibu rumah tangga agar menjadi nilai tambah dan meningkatkan ekonomi keluarga," ungkapnya.