REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pangeran Harry tak menyukai istilah yang disematkan media terhadap keputusannya bersama istrinya, Meghan Markle, untuk keluar dari tugas kerajaan Inggris. Media di Inggris menyebutnya sebagai "Megxit", terinspirasi dari "Brexit" yang menandai keluarnya Britania Raya dari Uni Eropa .
Menurut Harry, "Megixt" adalah istilah misoginis, istilah yang dipakai oleh pembenci wanita. Harry mengatakan bahwa frasa itu adalah contoh kebencian media massa dan media sosial Inggris.
Harry menyebut, istilah Megxit muncul pertama kali lewat troll. Namun, koresponden kerajaan dan media massa juga mengekor menggunakannya.
"Mungkin ada yang tahu soal ini atau mungkin tidak tahu, jadi istilah "Megxit" dulu merupakan istilah misoginis. Itu dibuat oleh troll, dipakai juga oleh koresponden kerajaan, dan itu tumbuh, tumbuh, dan tumbuh dalam media arus utama," kata Harry berbicara melalui video di panel "The Internet Lie Machine" yang diselenggarakan oleh majalah teknologi dan budaya AS, Wired.
Harry dan Meghan, yang secara resmi dikenal sebagai Duke dan Duchess of Sussex, pindah ke California, Amerika Serikat tahun lalu. Mereka ingin menjalani kehidupan mandiri.
Harry mengatakan bahwa sebagian alasan kepergian mereka adalah perlakuan rasialis terhadap Meghan. Ibu Meghan berkulit hitam dan ayahnya berkulit putih. Menurut Harry, Meghan ditulis secara rasis oleh media tabloid di Inggris.