Kamis 11 Nov 2021 14:34 WIB

Insiden Penembakan Alec Baldwin Berujung Gugatan

Alec Baldwin digugat atas insiden penembakan yang menewaskan satu kru film.

Alec Baldwin digugat atas insiden penembakan yang menewaskan satu kru film.
Foto: Flickr
Alec Baldwin digugat atas insiden penembakan yang menewaskan satu kru film.

REPUBLIKA.CO.ID, 

Oleh: Puti Almas, Farah Noersativa

Baca Juga

Insiden penembakan saat syuting film 'Rust' yang melibatkan aktor Alec Baldwin pada akhirnya harus berujung dengan gugatan. Baldwin yang saat itu tengah memegang senjata properti untuk keperluan syuting menembakan senjatanya dan mengenai seorang sinematografer, Halyna Hutchins. Malang, Hutchins harus meregang nyawa akibat tembakan Baldwin.

Baldwin yang bermain dalam 'Rust' dan juga bertindak sebagai produser digugat atas penembakan secara tidak sengaja tersebut. Hal yang mengejutkan, Baldwin justru digugat salah satu kru dari film 'Rust', Serge Svetnoy, ke Pengadilan Tinggi Los Angeles. Ini menandai pertama kalinya tindakan hukum atas penembakan yang terjadi di lokasi syuting di New Mexico pada bulan lalu. 

Dalam kasus penembakan tersebut, ada lebih dari 20 terdakwa, termasuk diantaranya David Halls, asisten sutradara yang menyerahkan pistol kepada Baldwin. Kemudian ada pembuat senjata Hannah Gutierrez-Reed, yang mengawasi senjata di lokasi syuting.

Baldwin menembakkan pistol setelah diduga bahwa Halls menyerahkan senjata yang disebut tidak diisi dengan peluru asli. Namun, pada kenyataannya tidak demikian, membuat Hutchins harus kehilangan nyawa, serta sutradara Rust, Joel Souza juga terluka. 

Svetnoy mengklaim bahwa peluru itu nyaris tidak mengenainya, dan dia memeluk Hutchins saat dia meninggal. Kelalaian Baldwin dan para terdakwa lainnya telah menyebabkan penggugat sangat emosional dan merasa bahwa itu akan menghantuinya selamanya.

 

photo
Lokasi syuting film Rust. Senjata yang dipegang aktor Alec Baldwin sebagai properti film Rust menewaskan sinematografer Halyna Hutchins, Kamis (21/10). - (AP)
 

“Tidak ada alasan untuk peluru hidup ditempatkan di senjata, 45 Colt itu di mana saja di set 'Rust', dan keberadaan peluru di revolver menimbulkan ancaman mematikan bagi semua orang di sekitarnya,” ujar Svetnoy dalam gugatan, dilansir RT.

Svetnoy menuduh produser film berusaha menghemat uang dengan gagal menyewa pembuat senjata yang kompeten dan berpengalaman. Tetapi seorang pengacara untuk Gutierrez-Reed yang berusia 24 tahun mengklaim bahwa seseorang memasukkan peluru tajam ke dalam kotak peluru tiruan di lokasi syuting, menyebut adanya tindakan sabotase.

Gugatan Svetnoy, yang mencari kompensasi dan ganti rugi yang tidak ditentukan, merinci serangkaian dugaan kegagalan untuk memeriksa senjata dengan benar saat dimuat oleh Gutierrez-Reed, hingga diberikan kepada Halls dan selanjutnya diserahkan kepada Baldwin sampai kemudian ditembakkan.

Sebelumnya, muncul teori soal sabotase senjata yang digunakan. Teori tersebut diungkapkan oleh pengacara dari Hannah Gutierrez-Reed (pembuat senjata di lokasi syuting film Rust) yakni Jason Bowles dan Robert Gorence.

Bowles dan Gorence mengumumkan sebuah teori sabotase baru yang liar sebagai alasan di balik penembakan fatal tersebut. Keduanya menyebut, beberapa pekerja atau kru dalam film itu yang merasa tidak puas mungkin harus bertanggungjawab.

 
 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement