REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kelompok advokasi Muslim Pillars Fund bekerja sama dengan The Walt Disney Company mempromosikan lebih banyak Muslim dalam proses pembuatan film. Tujuannya agar mengeluarkan penggambaran negatif tentang Muslim di belakang layar.
Diumumkan pada Selasa (9/11), Pillars Muslim Artist Database akan mencakup profil untuk aktor, sutradara, sinematografer, teknisi suara, dan profesional lain yang bekerja di industri film di AS. Sutradara, produser, dan eksekutif casting dapat mencari melalui profil di jaringan dan mengundang artis yang ingin mereka ajak berkolaborasi.
Inisiatif ini muncul menyusul laporan di tahun ini yang menemukan kelangkaan Muslim dalam film-film populer serta karakter Muslim. Muslim seringkali digambarkan secara terbatas pada stereotip yang berbahaya.
"Komunitas Muslim sebagian besar telah hilang baik di depan maupun di belakang kamera selama beberapa dekade. Hal ini tidak hanya menyebabkan misrepresentasi yang mengerikan tentang Muslim di layar, tetapi ada seluruh demografis seniman berbakat yang kurang dimanfaatkan," kata Pendiri dan Presiden Pillars Fund Kashif Shaikh dalam sebuah pernyataan, dilansir dari TRT World, Kamis (11/11).
“Pillars sangat berterima kasih kepada Disney karena telah bermitra dengan kami dalam sumber daya yang penting dan bersejarah ini. Kami membuatnya lebih mudah dari sebelumnya untuk menemukan profesional Muslim untuk bekerja pada proyek film atau televisi," ujarnya.