Kamis 11 Nov 2021 18:36 WIB

Polisi: Korban Pencurian Rp 400 Juta tidak Ditodong Senpi

Saat korban lengah, pencuri mengambil tas berisi Rp 400 juta di jok kiri depan mobil.

Rep: Antara/Ali Mansur/ Red: Erik Purnama Putra
Pencuri berhasil menggondol uang Rp 400 juta dari mobil di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 1, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (10/11) sekitar pukul 12.15 WIB.
Foto: Republika/Mardiah
Pencuri berhasil menggondol uang Rp 400 juta dari mobil di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 1, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (10/11) sekitar pukul 12.15 WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara (Kapolrestro Jakut), Komisaris Besar (Kombes) Guruh Arif Darmawan mengatakan, korban pencurian uang Rp 400 juta di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 1, Penjaringan, Jakut, tidak ditodong dengan senjata api (senpi).

Menurut Guruh, fakta tersebut didapatkan dari hasil pemeriksaan CCTV. Terduga pelaku pencurian dan korbannya berada di sisi yang berlawanan ketika peristiwa pencurian itu terjadi pada Rabu (10/11) sekitar pukul 12.15 WIB. "Jadi korban dan pelaku tidak pernah berpapasan sama sekali," kata Guruh di Markas Polrestro Jakut, Kamis (11/11).

Guruh menjelaskan, saat peristiwa terjadi, terduga pelaku berada di sisi kanan mobil. Sementara kedua korban berada di sisi kiri mobil, sedang memeriksa ban yang kempis. Berdasarkan pengamatan dari kamera pengawas, sambung dia, polisi sampai saat ini belum menemukan indikasi bahwa terduga pelaku membawa senpi.

Baca: Polrestro Jaktim Bekuk Lima Pencuri Besi Proyek Kereta Cepat

Kronologis kejadian, kata Guruh, mobil berhenti karena pengemudi berinisial AM, diberitahu seseorang kalau ban belakang sebelah kiri kempis. Hal itu terjadi kala AM memesan makanan melalui loket drive-thru di salah satu restoran cepat saji di kawasan PIK1.

Pada saat AM keluar dari mobil untuk memeriksa, sambung dia, ternyata benar bannya kempis. Menurut Guruh, waktu diberitahu kalau ban mobilnya kempis di loket drive thru restoran tersebut, AM bersama rekannya, karyawati berinisial GA duduk di kursi depan. Agar tak mengganggu pemesan makanan lainnya, AM pun meminggirkan mobilnya ke arah halaman parkir untuk mengganti ban.

Guruh melanjutkan, keduanya turun dari mobil, berniat mengganti ban yang kempis. Sehingga tidak ada yang memperhatikan persis ketika tas berisi uang Rp 400 juta itu dicuri oleh terduga pelaku.

"Waktu dia mengganti ban, rekannya yang duduk di depan, perempuan, GA, juga ikut turun. Pada saat dia turun dari pintu pengemudi (kanan depan mobil), terduka pelaku kemudianmembuka pintu depan kiri dan mengambil tas berisi uang Rp 400 juta di jok kiri depan, karena pintu kendaraan tidak dikunci," katanya.

Kedua korban telah menjalani pemeriksaan di markas Kepolisian Sektor (Polsek) Penjaringan, Rabu. Tetapi, GA saat itu masih kaget dengan peristiwa yang dialaminya. Sehingga polisi belum dapat memintai keterangannya. "Jadi kemarin kami belum bisa banyak memberikan keterangan karena kemarin korban ini masih syok," kata Guruh.

Hingga kini, polisi terus menyelidiki peristiwa perampokan yang terjadi di kawasan PIK. Korban merupakan karyawati di perusahan swasta berinisial GR (30).

"Modus (ban kempis) seperti ini sering digunakan. Korban diikuti dan dicari waktu lengah korban. Mungkin pelakunya juga residivis yang baru keluar," ujar Wakil Direktur Kriminal Umum (Wadirkrimum) Polda Metro Jaya, AKBP Jerry Siagian.

Menurut Jerry, jajaran Ditreskrimum Polda Metro Jaya turut membantu proses penyelidikan yang sedang dilakukan Polsek Penjaringan. Dia menduga sebelum melancarkan aksinya, para pelaku  terlebih dulu mengintai korbannya.

Meski begitu, Jerry memastikan pelaku tidak mempersenjatai diri dengan senpi saat beraksi.  "Kami sedang kumpulkan alat bukti tentang kejadian itu. Tapi dari saksi tidak ada senjata api," ucapnya.

Insiden perampokan itu berawal saat korban GR sepulang dari bank, ban kendaraan miliknya kempis.. Kemudian sopir segera mengganti ban mobilnya. Pada saat itulah perampok yang diduga berjumlah dua orang menyelinap masuk ke dalam mobil lewat pintu pengemudi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement