Kamis 11 Nov 2021 22:10 WIB

Pupuk Kujang Siap Tingkatkan Produktivitas Tebu di Jabar

Melalui program Makmur, petani didampingi secara menyeluruh dan intensif.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Friska Yolandha
Petani menggarap lahan tebu desa Kerticala, Kecamatan Tukdana, Indramayu, Jawa Barat, Senin (23/11). Pupuk Kujang terus berupaya meningkatkan kesejahteraan petani, termasuk petani tebu.
Foto: Dedhez Anggara/ANTARA
Petani menggarap lahan tebu desa Kerticala, Kecamatan Tukdana, Indramayu, Jawa Barat, Senin (23/11). Pupuk Kujang terus berupaya meningkatkan kesejahteraan petani, termasuk petani tebu.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Pupuk Kujang terus berupaya meningkatkan kesejahteraan petani, termasuk petani tebu. Melalui program Makmur, Pupuk Kujang siap membantu petani tebu untuk lebih meningkatkan produktivitas mereka.

Program Makmur diperkenalkan Menteri BUMN, Erick Thohir, pada Agustus 2021. Program tersebut dijalankan Pupuk Indonesia dan seluruh anak perusahaannya, termasuk Pupuk Kujang.

Baca Juga

Melalui Program Makmur, petani didampingi secara menyeluruh dan intensif. Mulai dari akses permodalan, pendampingan budi daya, asuransi, hingga pembelian hasil panen.

Pupuk Kujang pun memperkuat sinergi dengan PT PG Rajawali II untuk meningkatkan produktivitas dan rendemen tebu para petani. Sebagai anak perusahaan Rajawali Nasional Indonesia (RNI), Rajawali II mempunyai pabrik gula yang siap mengolah tebu petani.

"Melalui program Makmur, kami upayakan produktivitas dan keuntungan petani bisa meningkat. Kita fasilitasi petani mendapatkan dukungan yang diperlukan dalam budi daya, termasuk di dalamnya pupuk, pestisida, kerja sama pendanaan dengan perbankan, kerja sama offtaker, dan pendampingan dari hulu ke hilir," kata Arlyza Eka Wijayanti, SVP Transformasi Bisnis Pupuk Kujang, saat FGD bersama petani tebu di Cirebon, Kamis (11/11).

Faura Deviyanti dari Bank Jabar Banten, menuturkan, pihaknya siap membantu permodalan petani untuk biaya tanam. Tidak hanya itu, petani tebu peserta program Makmur akan dilindungi asuransi.

"Selaku anggota bank Himbara, kami siap mendukung petani tebu yang ikut program Makmur," kata Faura.

Sementara itu, PT PG Rajawali II siap menjadi offtaker petani tebu dan mengolah tebu petani di pabrik gula PG Rajawali II. "Kami siap bersinergi untuk membantu petani tebu demi meningkatkan produktivitas gula nasional," kata Dirut PT PG Rajawali II, Ardian Wijanarko.

Untuk mewujudkan hal itu, Pupuk Kujang telah membuat pupuk NPK khusus tebu dengan kandungan yang lengkap. Saat ini, sejumlah petani tebu mulai menggunakan pupuk premium tersebut.

Giar (42) dari Perkumpulan Petani Tebu Rakyat Indonesia (PPTRI), menuturkan, telah menggunakan pupuk NPK Tebu Kujang. Menurutnya, pupuk tersebut berdampak positif pada tebu yang ditanamnya.

"Dengan menggunakan pupuk NPK tebu, tebu di ladang kami tumbuh lebih cepat. Tanaman tumbuh lebih tinggi daripada saat menggunakan pupuk subsidi," ujar Giar.

Dengan pupuk tersebut, diharapkan petani tebu dan industri gula bisa berjaya seperti pada abad 19. Pada masa VOC dan kolonial Belanda, Pulau Jawa dikenal sebagai salah satu produsen gula terbesar di dunia. Bahkan nilai ekspornya dikenal tinggi. Melalui program Makmur, diharapkan kejayaan petani tebu dan industri gula dalam negeri semakin berkembang.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement