REPUBLIKA.CO.ID, Arie Lukihardianti
CIANJUR -- Pelaku wisata di Cianjur, Jawa Barat, optimistis angka kunjungan kembali meningkat pada akhir tahun, meski musim hujan mencapai puncaknya pada Desember 2021. General Manager PT Mitra Natura Raya Kebun Raya Cibodas, Magra Aggrianto, mengungkapkan selama musim hujan, tingkat kunjungan yang biasa mencapai seribuan orang, saat ini tidak lebih dari 300 orang.
"Ini fenomena tahunan, ketika musim penghujan tiba, angka kunjungan otomatis menurun tajam, namun kita melihat setiap hari masih ada wisatawan yang datang, meski hanya berada di dalam mobil sambil mengelilingi kebun raya," katanya, Kamis (11/11).
Meski hujan dengan intensitas tinggi akan terjadi hingga awal tahun, pihaknya optimistis tingkat kunjungan akan meningkat di akhir tahun, saat wisatawan menghabiskan libur akhir tahunnya di kawasan Puncak-Cipanas. Namun, pihaknya tetap akan menerapkan prokes ketat dan tidak menerima wisatawan lebih dari 50 persen.
"Tetap kita terapkan prokes ketat dan jumlah wisatawan yang datang tidak lebih dari 50 persen kapasitas normal. Kita berharap musim hujan dan pendemi segera berakhir, sehingga aktivitas pariwisata dapat berjalan normal," katanya.
Senada, Ketua Kompepar Curug Cikondang, Sundara Saputra, mengatakan sejak masuknya musim hujan, angka kunjungan menurun tajam dari 100 orang pada hari biasa, menurun hingga 80 persen. Demikian pula, pada saat libur akhir pekan yang biasa mencapai 300 orang saat ini, turun hingga 80 persen.
"Meski ada beberapa spot yang kita siapkan untuk pengunjung berteduh, namun angka kunjungan terus menurun karena curah hujan yang tinggi dengan intensitas lebih dari dua jam. Membuat pengunjung enggan untuk datang, harapan kami cuaca ekstrim segera berakhir," katanya.
Meski tetap beroperasi, tambah dia, pengelola tetap mengimbau pengunjung yang datang untuk menjaga prokes ketat dan tidak bermain di bawah air terjun atau aliran sungai karena debit air dapat dengan tiba-tiba deras.
Di sisi lain, Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) terus memperbanyak tracing untuk mengantisipasi penyebaran kasus Covid 19. Terutama, menjelang libur natal dan tahun baru (Nataru).
Menurut Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Jabar, Dewi Sartika, Pemprov Jabar mengikuti aturan pusat terkait persiapan untuk mengantisipasi lonjakan kasus saat libur Nataru. Namun, berabagai antisipasi terus dilakukan salah satunya memperketat protokol kesehatan (Prokes).
"Persiapannya, kita meningkatkan evaluasi dan komunikasi. Satpol PP juga siap siaga terus mengawasi Prokes di setiap tempat. Kemudian kerja sama dengan TNI/Polri, tracing kita tingkatkan," ujar Dewi, Selasa (9/11).
Selain itu, menurut Dewi, pihaknya juga terus mengejar herd immunity 70 peersen. Satpol PP pun sudah siap siaga dengan memiliki jadwal rutin pengawasan. Mereka terus melakukan evaluasi dan Sidak ke setiap tempat. Khususnya, di sekolah-sekolah yang menggelar PTM.
"Untuk Nataru punya metode lain. Tempat wisata, juga sekarang ada evaluasi. Harus dipastikan alat pendeteksi Pedulilindungi sudah di pasang atau belum," katanya.
Selain itu, kata dia, Satpol PP harus memastikan kepatuhan prokes ditempat wisata. Yakni, pakai masker atau tidak, tempatnya ada jaga jarak, ada tempat cuci atau tidak dan menghindari kerumunan.
"Itu teman Satpol PP selalu monitoring ke lapangan. Dan selalu kerja sama dengan TNI polri," katanya.