REPUBLIKA.CO.ID, KAPUAS HULU— Beredarnya isu kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di Kapuas Hulu Kalimantan Barat membuat para pengecer atau kios BBM langsung menaikkan harga pertalite yang biasanya Rp10 ribu/liter naik menjadi Rp15 ribu, bahkan ada yang menjual Rp20 ribu/liter.
Isu kelangkaan BBM itu mencuat sejak Rabu siang (10/11) di tengah bencana banjir besar yang melanda Kabupaten Sintang, dengan alasan mobil tangki pengangkut BBM tidak bisa melintasi banjir dan akan terjadi ke kosongan BBM.
"Kami minta Pemkab Kapuas Hulu dan pihak berwenang bertindak tegas agar para pengecer dan kios BBM tidak menjual minyak sesuka hati," kata Jumadi warga Putussibau, yang mengaku membeli pertalite seharga Rp20 ribu/liter, di Putussibau Kapuas Hulu, Kamis (12/11).
Menurut Junadi, hal yang tidak wajar jika pengecer dan kios BBM seketika menaikkan harga minyak terutama jenis pertalite, sedangkan keterangan pengelola Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) di Putussibau dan sekitarnya, serta pernyataan Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu di sejumlah media bahwa stok BBM aman.
Oleh karena itu, Jumadi meminta agar ada langkah khusus dari Pemkab Kapuas Hulu dan aparat dalam mengatasi melambungnya harga pertalite di tingkat pengecer.
Ditempat terpisah, Kepala Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah Kapuas Hulu Serli dengan tegas mengatakan isu kelangkaan BBM karena dampak banjir di Sintang itu tidak benar.
"Stok BBM aman, suplai dari Pertamina lancar sampai ke Putussibau, meski pun para sopir mobil tangki minyak menerobos banjir," jelas Serli.
Dikatakan Serli, sampai saat ini SPBU milik Perusahaan Daerah Kapuas Hulu dan sejumlah SPBU swasta di Putussibau masih ada stok BBM dan pelayanan di SPBU di buka seperti biasanya.
"Kami akan rapat bersama tim untuk mengatasi para pengecer dan kios BBM yang menjual minyak dengan harga yang tidak wajar, termasuk terkait perizinan dan kami akan surat pihak pengecer," jelas Serli.
Sementara itu, Manager SPBU PT Kedamin Maju Mandiri Yuda mengatakan sampai saat ini stok BBM di SPBU yang dikelola masih aman.
"Memang terjadi antrean karena masyarakat panik dengan isu kelangkaan BBM, tapi stok BBM kita aman," jelas Yuda.
Hal senada dikatakan Manager SPBU PT Kedamin Jaya Hermanto menyatakan stok BBM aman, karena suplai Pertamina sampai ke Putussibau meski pun banjir di Sintang.
"Memang kondisi banjir sulit dilalui, tetapi mobil tangki bisa lolos dari genangan banjir di wilayah Sintang," kata Hermanto.Pantauan di lapangan, hingga Kamis siang (11/11), sejumlah kios BBM di Kota Putussibau masih menjual BBM jenis Pertalite dengan harga Rp15 ribu hingga Rp20 ribu/liter.
Namun, ada juga sejumlah kios yang tidak beroperasi dengan alasan minyak sudah habis di beli warga atau pengendara sejak Rabu kemarin (10/11).