Jumat 12 Nov 2021 02:15 WIB

Kemenkes: 60 Persen Lansia Belum Divaksinasi 

Vaksinasi Covid-19 untuk lansia dimulai sejak Maret 2021

Rep: Rr Laeny Sulistyawati / Red: Nashih Nashrullah
Vaksinasi Covid-19 untuk lansia dimulai sejak Maret 2021. Ilustrasi vaksinasi Lansia
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Vaksinasi Covid-19 untuk lansia dimulai sejak Maret 2021. Ilustrasi vaksinasi Lansia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat sekitar 21,5 juta jiwa lanjut usia (lansia) yang menjadi target sasaran vaksin Covid-19. Namun, baru sekitar 9,2 juta lansia di Tanah Air atau sekitar 43 persen yang telah mendapatkan vaksin Covid-19 hingga Kamis (11/11).     

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menjelaskan, vaksinasi Covid-19 untuk lansia sebenarnya sudah dimulai sejak Maret 2021 lalu.

Baca Juga

"Meski telah dimulai sejak Maret 2021 dengan target sasaran 21,5 juta lansia, ternyata saat ini baru 9,2 juta atau 43 persen yang sudah divaksin," ujarnya saat mengisi konferensi virtual FMB9 bertema Dialog Produktif Kabar Kamis: Kabar Perkembangan Vaksinasi Lansia, Kamis (11/11).

Artinya, dia melanjutkan, kalau melihat cakupan vaksinasi kelompok manula berbanding terbalik dengan target sasaran lain yang tinggal 40 persen. 

Sedangkan 60 persen lansia masih belum divaksin. Kemenkes menambahkan, jika melihat cakupan vaksin pada lansia, hanya beberapa provinsi yang sudah mencapai target lebih dari 50 persen. Provinsi yang telah melampaui target vaksinasi lansia yaitu DKI Jakarta, Bali, Yogyakarta, dan Kepulauan Riau yaitu antara 40 hingga 50 persen. Sementara itu, Kemenkes mencatat cakupan vaksin untuk lansia di daerah lainnya masih di bawah 30 persen. 

"Bahkan ada yang (cakupan vaksinasinya) baru 12 persen yaitu di daerah Aceh, Sumatra Barat, Papua," katanya.

Lebih lanjut ia menambahkan, Kemenkes berharap bahwa vaksinasi Covid-19 untuk lansia, minimal dosis pertama bisa dikejar sampai akhir Desember 2021. Ia menambahkan, target ini penting dicapai karena kesakitan dan kematian pada usia di atas 59 tahun meningkat 6 sampai 7 kali lebih tinggi dibandingkan usia non-lansia. Bahkan, dia menambahkan, kalau belajar apa yang terjadi di Singapura ternyata sebagian besar  meninggal dunia adalah lansia yang belum mendapatkan vaksinasi Covid-19. 

"Jadi, kerentanan sakit berat usai terinfeksi Covid-19 pada lansia sangat tinggi. Rata-rata begitu tidak mendapatkan vaksin langsung menjadi berat dan kemudian berujung pada kematian," katanya.

Apalagi, dia menambahkan, dunia saat ini berhadapan dengan varian delta yang lebih ganas, lebih cepat menular, dan meningkatkan tingkat keparahan penyakit.

Untuk meningkatkan cakupan vaksinasi, Nadia menambahkan Kemenkes telah menetapkan kebijakan selain vaksin untuk seluruh kelompok umur di atas 12 tahun.

Selain itu, vaksinasi untuk lansia juga menjadi salah satu indikator penurunan level kabupaten/kota dalam penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).  

Baca juga : Imigrasi Soekarno-Hatta Tolak Masuk 541 WNA ke Indonesia

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement