Jumat 12 Nov 2021 06:37 WIB

Kasus Covid Naik, Eropa Barat Disarankan Terapkan Pembatasan

Panel penasihat pandemi di Belanda merekomendasikan Eropa barat terapkan pembatasan

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Wisatawan mengenakan masker di Bandara Schiphol, Belanda. Panel penasihat pandemi di Belanda merekomendasikan Eropa barat terapkan pembatasan. Ilustrasi.
Foto: EPA-EFE/KOEN VAN WEEL
Wisatawan mengenakan masker di Bandara Schiphol, Belanda. Panel penasihat pandemi di Belanda merekomendasikan Eropa barat terapkan pembatasan. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Panel penasihat pandemi di Belanda merekomendasikan Eropa barat berlakukan peraturan pembatasan sosial parsial pertama sejak musim panas. Rekomendasi ini menekan pemerintah mengambil langkah tidak populer dalam mengatasi lonjakan kasus infeksi Covid-19.

Pada Kamis (11/11) stasiun televisi NOS melaporkan kabinet sementara Perdana Menteri Mark Rutte diperkirakan akan memutuskan langkah selanjutnya pada Jumat (12/11) dalam mengikuti rekomendasi Tim Manajemen Wabah. Pemerintah kerap mengikuti saran panel tersebut.

Baca Juga

NOS menambahkan langkah-langkah yang mungkin diambil antara lain membatalkan kegiatan, menutup bioskop dan teater, serta memperpendek jam operasi kafe dan restoran. Sementara sekolah tetap dibuka. Setelah peraturan pembatasan sosial parsial selama dua pekan, ruang-ruang publik hanya dibatasi pada masyarakat yang sudah divaksin lengkap atau baru sembuh Covid-19.

Meski angka infeksi melewati rekor, banyak negara maju menilai setelah melakukan program vaksinasi maka tidak perlu peraturan pembatasan sosial yang ketat. Inggris mengandalkan vaksin booster untuk meningkatkan imunitas dan menghindari tekanan pada sistem kesehatan.

Sejauh ini Belanda hanya memberikan vaksin booster pada sekelompok kecil orang yang sistem imunnya rendah. Pada Desember mendatang Negeri Kincir Angin mulai memberikan vaksin booster pada warga berusia 80 tahun ke atas. Sementara suntikan tambah akan tersedia bagi semua orang yang berusia di atas 60 tahun.

Walaupun angka vaksinasi orang dewasa mencapai 85 persen tapi sebagian rumah sakit di Belanda terpaksa menurunkan skala perawatan reguler mereka untuk merawat pasien Covid-19. Bulan lalu 56 persen pasien di rumah sakit Belanda dan 70 persen di unit gawat darurat merupakan orang-orang yang belum divaksin atau baru menerima satu dosis vaksin.

Data dari Institut Kesehatan Belanda (RIVM) menunjukkan rata-rata pasien yang belum divaksin berusia 59 tahun. Sementara yang sudah divaksin rata-rata berusia 77 tahun.

Pekan lalu Belanda memberlakukan kembali anjuran masker dan menambah venue yang mewajibkan corona pass atau kartu bukti vaksin atau hasil vaksin negatif. Angka virus corona di berpopulasi 17,5 juta itu naik dua kali lipat pekan lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement