REPUBLIKA.CO.ID,BERLIN -- Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan orang yang masih belum divaksin di gelombang keempat wabah virus corona di Jerman harus memahami mereka memiliki kewajiban pada seluruh masyarakat, yaitu kewajiban saling melindungi. Hal ini ia sampaikan saat memenuhi undangan Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern di pertemuan bisnis Asia-Pasifik.
Merkel mengatakan tugas politisi membuat kasus intervensi serius dengan jujur pada masyarakat. Beberapa pekan terakhir kasus-kasus infeksi di seluruh Eropa melonjak. Pakar khawatir sistem kesehatan kembali terancam tertekan karena orang-orang yang belum divaksin masih menyebar virus ke orang lanjut usia dan rentan.
"Kami harus menegaskan saya memiliki hak untuk divaksin dan itu manfaat yang besar, pencapaian besar ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun saya juga memiliki kewajiban tertentu untuk berkontribusi melindungi masyarakat," kata Merkel dalam tautan video, Kamis (12/11).
Berdasarkan statistik, sebagian besar orang-orang yang tidak divaksin berada dalam kelompok usia yang mengalami gejala kasus Covid-19 tidak terlalu parah. Mereka menularkan virus ke orang lanjut usia yang imunnya lebih lemah yang hingga akhirnya harus berada di unit gawat darurat meski sudah divaksin.
Merkel yang diwawancara presiden Microsoft Brad Smit menambahkan tantangan pandemi dan perubahan iklim serupa. Sebab keduanya memiliki proses eksponensial yang tingkat keparahannya sulit dikenali dengan kurva pertumbuhan.
"Ketika Anda mulai melihat peningkatan eksponensial, Anda harus segera bertindak dan memahami apa arti eksponensial tidak tersebar luar di masyarakat kami," jelas Merkel.
"Itu juga mengapa kami begitu tidak mengkhawatirkan perubahan iklim, itu juga pertumbuhan eksponensial dan kami harus pada saat angka pertumbuhan tidak terlihat sama sekali," tambahnya.