Jumat 12 Nov 2021 12:04 WIB

Saham Syariah Masih Positif Hingga Akhir Tahun

Kinerja pasar saham syariah akan semakin positif seiring membaiknya perekonomian.

Red: Nidia Zuraya
Saham Syariah (ilustrasi)
Foto: ecosyariah.blogspot.com
Saham Syariah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Idealisa Masyrafina

Saham syariah diproyeksikan bergerak positif hingga akhir tahun, meskipun kinerja mayoritas indeks saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) kurang memuaskan di tahun 2021.

Baca Juga

Tercatat indeks Jakarta Islamic Index (JII) terkoreksi 11,99 persen year to date (ytd), Jakarta Islamic Index 70 (JII70) turun 10,43 persen ytd, sementara IDX MES-BUMN17 sedikit turun yakni 0,92 persen ytd. Sementara itu, Indonesia Sharia Stock Index (ISSI) satu-satunya indeks yang naik, yakni sebesar 3,73 persen ytd.

Menurut Kepala Divisi Pasar Modal Syariah Bursa Efek Indonesia (BEI), Irwan Abdalloh, kinerja pasar saham syariah akan semakin positif seiring dengan membaiknya perekonomian. "Prospek sampai akhir tahun sangat positif karena ekonomi kembali tumbuh dan investor tetap aktif dan lebih tinggi," ujar Irwan kepada Republika.co.id, Jumat (12/11).

Irwan menambahkan, saat ini penggunaan teknologi dalam berinvestasi saham telah meningkatkan pertumbuhan di saham syariah. Hal ini karena transaksi yang semakin cepat dan efisien.

Ia mengungkapkan bahwa menjelang akhir tahun, Anggota Bursa penyedia layanan Sharia Online Trading System (AB SOTS) akan bertambah. Saat ini terdapat 17 AB SOTS yang memiliki sertifikasi dari DSN MUI.

"Tunggu saja dalam akhir tahun, kemungkinan ada ABSOTS baru dan pembukaan rekening sudah simplifikasi atau lebih cepat," kata Irwan.

Menurut Direktur Pasar Modal Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Fadilah Kartikasari, meningkatnya penggunaan internet selama pandemi juga berimbas positif pada pasar modal.

Data per Juni 2021, jumlah investor saham cenderung meningkat dari 875.376 sebelum pandemi menjadi 2.511.521. Ini tentunya juga berpengaruh positif pada pasar modal syariah.

Data Oktober 2021, saham syariah mencapai Rp 3.695,14 triliun. Kapitalisasi pasar saham syariah mencapai 45,6 persen dari total kapitalisasi pasar saham, dan tumbuh 10,47 persen dibanding tahun 2020.

"Pemanfaatan teknologi menjadi salah satu road map pasar modal syariah tahun 2000-2004, khususnya dalam penguatan dan pengembangan infrastruktur," jelas Fadilah dalam panel sesi II Pasar Modal Syariah dan Trend Digital Dalam Berinvestasi pada acara Shariah Investment Week (SIW) yang digelar vitual, Kamis (11/11). 

Dalam road map tersebut, teknologi finansial (fintech) merupakan salah satu sarana untuk mendukung pasar modal syariah. 

Pemanfaatan teknologi yang kini sudah berjalan salah satunya adalah Shariah Online Trading Sytem (SOTS). Saat ini sudah ada 14 penyedia layanan SOTS yang aktif dan diharapkan akan terus bertambah ke depannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement