REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kasus positif covid di Kabupaten Sleman dalam beberapa pekan terakhir kembali meningkat. Setelah 75 orang dinyatakan positif corona akibat klaster takziah dari Kabupaten Bantul, muncul lagi klaster-klaster baru di Sleman.
Kali ini, muncul dari sebuah industri tahu rumahan di Padukuhan Somodaran, Kalurahan Banyuraden, Kapanewon Gamping. Dari informasi yang disampaikan Dinas Kesehatan, 10 karyawan yang bekerja di tempat itu dinyatakan positif covid.
Sedangkan, enam orang lain turut mengalami gejala. Menanggapi fenomena tersebut, Bupati Sleman, Kustini Purnomo, turut menyampaikan keprihatinan karena Pemkab Sleman saat ini sedang berusaha menurunkan penyebaran covid lewat berbagai cara.
"Tentu ini jadi keprihatinan bersama. Saat kita sudah berhasil menurunkan level (PPKM), tapi justru mulai muncul klaster-klaster baru yang tidak kita inginkan," kata Kustini, Jum'at (12/11).
Kustini menuturkan, kasus tersebut bermula dari kegiatan takziah yang kemudian berkembang ke SMK 1 Sedayu. Dari hasil tracing yang dilakukan ke beberapa siswa asal Sleman, berkembang menjadi 69 orang yang turut terkonfirmasi positif Covid.
Maka itu, ia mengingatkan, meskipun sudah divaksin tapi kalau prokesnya kendor hanya akan jadi sia-sia. Setiap kesempatan bertemu masyarakat, Kustini mengaku senantiasa menyampaikan agar disiplin mematuhi protokol kesehatan secara ketat.
Kustini menegaskan, meskipun tingkat PPKM untuk Kabupaten Sleman telah turun ke level dua, masyarakat diminta agar jangan kendor menerapkan protokol kesehatan. Sebab, penularan covid di masyarakat cuma bisa dicegah dengan penerapan prokes.
Menurut Kustini, kasus harus terus ditekan dan tidak terjadi peningkatan kasus karena pandemi masih belum berakhir. Apalagi, sejak awal disampaikan jangan euforia karena sekali lengah covid akan kembali menular dan berdampak luas.
"Tidak hanya dalam aspek kesehatan, tapi sampai kegiatan sosial perekonomian," ujar Kustini.
Sebelumnya, dari 69 kasus yang ada, Sleman melakukan tindak lanjut kembali dengan melaksanakan tracing dan hasilnya negatif. Kemudian, diteruskan dengan exit tes lagi menjadi 75 yang positif dan semuanya orang tanpa gejala (OTG).
Baca juga : Fenomena Popping pada Sendi
Semua pasien yang terkonfirmasi positif tersebut sudah melakukan isolasi mandiri untuk mencegah penularan. Sebagian diminta isoman, sebagian pasien ada pula yang berada di isolasi terpusat (isoter) Asrama Haji untuk mencegah penularan.
Maka itu, Kustini meminta masyarakat agar tidak abai, terutama saat mengikuti kegiatan yang melibatkan orang dalam jumlah banyak. Ia berharap, warga Sleman senantiasa waspada menggelar atau mengikuti kegiatan-kegiatan apapun.