Dosen UMM Ajari Peternak Ikan Gunakan Teknologi

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq

Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DPPM), Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melalui Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) melangsungkan Sosialisasi Pengolahan Pakan Ikan dan Penyerahan Mesin Pelet Pakan Ikan di Parangargo, Wagir, Kabupaten Malang. D
Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DPPM), Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melalui Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) melangsungkan Sosialisasi Pengolahan Pakan Ikan dan Penyerahan Mesin Pelet Pakan Ikan di Parangargo, Wagir, Kabupaten Malang. D | Foto: dok. Humas UMM

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DPPM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melalui Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) melangsungkan Sosialisasi Pengolahan Pakan Ikan dan Penyerahan Mesin Pelet Pakan Ikan di Parangargo, Wagir, Kabupaten Malang.

Kegiatan PPDM ini digarap oleh Riza Rahman Hakim (Akuakultur), Machmud Effendy (Teknik Elektro), dan Beti Istanti Suwandayani (PGSD). Lurah Desa Parangargo, Prawoto mengatakan, sosialisasi pengolahan pakan dan penyerahan mesin pencetak pelet ikan dirasa bisa membantu budi daya ikan di tempatnya.

Sebab, pengeluaran terbesar dari budi daya ikan air tawar adalah aspek pakan. "Maka hadirnya hibah alat ini tentu dinilai bisa menghemat biaya tersebut," katanya.

Prawoto selaku lurah sekaligus mewakili masyarakat Desa Purwoargo berterima kasih atas hibah mesin pencetak pelet ikan.  Ia yakin alat tersebut nantinya akan membantu proses budidaya ikan air tawar.

Kepala Bidang Pengelolaan Pembudidayaan Ikan Dinas Perikanan Kabupaten Malang, Rini Pandan Arum memaparkan, Dinas Perikanan berupaya mengembangkan jenis budi daya ikan di kolam air deras. Saat ini pengembangan tersebut masih berada pada tahap uji coba di Desa Sanankerto, Turen.

Rencananya, Dinas Perikanan akan melakukan uji coba pula di Desa Parangargo. Rini berharap, sinergisitas antara UMM, pemerintah, dan masyarakat bisa terus dijalin. Apalagi hibah mesin ini bisa menekan pengeluaran warga pembudidaya ikan. Pasalnya, biaya ini biasanya bisa mencapai 60 persen dari total pengeluaran.

Sementara itu, Direktur DPPM UMM, Prof Yus Mochamad Cholily menjelaskan, program ini menggaet beberapa pihak seperti Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud – Ristek). Kelangsungan program ini didukung oleh pemerintah selama tiga tahun ke depan.

“Daripada disimpan di kampus saja, alangkah baiknya ilmu ini bisa dituangkan dan diimplementasikan di masyarakat. Harapannya, warga bisa merasakan manfaatnya secara langsung,” ungkapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Terkait


Mahasiswa Bahasa Indonesia UMM Juara Komedi Tunggal

UMM Peduli Pensiunan Dosen dan Karyawan

Maharesigana UMM Bantu Penyintas Banjir Kota Batu

Manfaatkan Rambut Jagung, UMM Raih Medali Emas di ISIF 2021

Mahasiswa UMM Juara Pemuda Pelopor Nasional

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark