Jumat 12 Nov 2021 16:36 WIB

BNPB: 3 Jembatan Putus Akibat Longsor di Bener Meriah Aceh

Selain merusak tiga jembatan, longsor juga rusak 21 rumah warga.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Bayu Hermawan
Longsor (ilustrasi)
Foto: Antara/Rahmad
Longsor (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, ACEH -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengonfirmasi tanah longsor terjadi di Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh, pada Senin (8/11), sekitar pukul 09.00 WIB. Peristiwa itu mengakibatkan tiga jembatan putus dan sejumlah rumah warga rusak hingga saat ini.

Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bener Meriah, terdapat 21 rumah warga rusak. Material longsor terdapat di daerah aliran sungai (DAS) Peusangan dan 10 titik longsoran lain di kabupaten ini. 

Baca Juga

"Pihak BPBD setempat masih melakukan proses pendataan di lokasi terdampak yang berada di Jalan Kampung  Blang Paku," kata Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Abdul Muhari dalam keterangan pers, Jumat (12/11).

Muhari menjelaskan peristiwa tanah longsor terjadi setelah hujan berintensitas tinggi. Akibatnya 50 jiwa serta 6 KK terpaksa mengungsi sementara waktu guna menghindari dampak longsor.

Adapun tiga kecamatan terdampak longsor, antara lain Kecamatan Bukit di Kampung Tingkem Asli, Tingkem Bersatu dan Weh Pongas; Kecamatan Weh Pesam di Kampung Jamur Ujung dan Blang Paku serta; Kecamatan Bandar di Kampung Pilar Jaya dan Reje Guru.

"BPBD setempat melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan instansi terkait upaya percepatan penanganan bencana longsor dan mengerahkan alat berat berjenis eskavator untuk membersihkan material longsor di sekitar lokasi terdampak," ujar Muhari.

Muhari juga menerangkan hasil analisis inaRISK menunjukkan wilayah Kabupaten Bener Meriah memiliki potensi bencana tanah longsor pada tingkat sedang hingga tinggi yang berdampak pada 10 Kecamatan yang termasuk Kecamatan Bukit, Weh Pesam dan Bandar. BNPB mengimbau masyarakat dan pemerintah setempat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana, khususnya hidrometeorologi basah akibat dampak fenomena La Nina di Indonesia. 

"Langkah mitigasi bencana tanah longsor juga dapat dilakukan dengan melakukan penanaman pohon pada daerah yang rawan longsor dengan cara terasering serta membuat sistem peringatan dini sederhana bagi warga yang tinggal di daerah rawan longsor jika terdampak potensi gerakan tanah akibat curah hujan lebat," ucap Muhari.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini waspada hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang dan petir di wilayah Pulau Aceh, Bener Meriah, Aceh Tenggara, Langsa, Bireuen dan sekitarnya pada Jumat, 12 November 2021. Sedangkan pada prakiraan cuaca tiga harian per 12 sampai 14 November 2021, Kabupaten Bener Meriah terpantau berawan, cerah berawan dan cerah. 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement