Banjir di Kapuas Hulu Dilaporkan Meluas
Red: Andri Saubani
Banjir yang berlangsung selama 12 hari di Kabupaten Sintang membuat aktivitas warga lumpuh, akses keluar masuk pemukiman hanya bisa di lalui menggunakan sampan. Hingga hari ini (02/11) debit air semakin bertambah akibat kiriman dari hulu sungai melawi dan sungai Kapuas. | Foto: istimewa
REPUBLIKA.CO.ID, PUTUSSIBAU -- Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu Gunawan mengatakan, banjir yang terjadi di Kapuas Hulu semakin meluas di sembilan kecamatan. Akibatnya, 3.808 rumah terendam dan 20.113 jiwa warga terdampak banjir.
"Banjir di daerah pesisir sungai meluas saat ini ada sembilan kecamatan dilanda banjir, rata-rata ketinggian air mencapai satu hingga tiga meter lebih dan merendam 3.808 rumah warga," kata Gunawan, di Putussibau Kapuas Hulu, Jumat (12/11).
Disampaikan Gunawan, ada 42 desa di sembilan kecamatan yang terdampak banjir diantaranya di Kecamatan Silat Hilir, Semitau, Suhaid, Selimbau, Jongkong dan Batang Lupar, terdampak banjir tinggi, sedangkan Kecamatan Embaloh Hulu, Badau dan Pengkadan, terdampak banjir kategori sedang.
Menurut dia, banjir terjadi sejak Kamis (4/11) lalu, di beberapa kecamatan, kini meluas karena curah hujan tinggi pada Jumat (12/11). "Di sejumlah desa di sembilan kecamatan itu debit air masih naik, akibat luapan sungai Kapuas dan sejumlah anak sungai di daerah pesisir," ucap Gunawan.
Pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan kecamatan untuk menyiapkan tempat pengungsian. Terkait untuk bantuan, Gunawan mengatakan di sejumlah kecamatan terdampak banjir bantuan sudah dan sedang disalurkan, baik saat melakukan peninjauan mau pun yang disalurkan melalui sejumlah pihak desa.
"Kami minta camat dan kepala desa terus melaporkan perkembangan banjir di daerah masing-masing, kami tim di Posko BPBD Kapuas Hulu selalu selalu siaga," kata Gunawan.