Bupati Sleman Minta PTM dan Kegiatan Ibadah Taat Prokes
Red: Andri Saubani
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo. | Foto: @KustiniKSP
REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kustini Sri Purnomo meminta kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) dan kegiatan peribadahan tetap mematuhi standar operasional prosedur protokol kesehatan (prokes). Tujuannya untuk mencegah penyebaran Covid-19 dan munculnya klaster baru.
"Mengingat pada saat ini pandemi Covid-19 belum juga usai, saya mengharapkan kegiatan PTM dapat menyesuaikan pelaksanaan aktivitas belajar mengajar sesuai dengan metode belajar di masa pandemi," kata Kustini di sela kegiatan peletakan batu pertama pembangunan Masjid dan Peresmian Aula SMP Negeri 1 Sleman, Jumat (12/11).
Kustini berharap dengan upaya tersebut maka proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar dan penularan Covid-19 dapat dicegah. "Jangan sampai kasus Covid-19 di Sleman yang selama ini terus menurun dan mencapai PPKM level 2, namun karena kurang disiplin prokes kasus kembali naik dan PPKM juga naik level," katanya.
Bupati Sleman juga mengimbau untuk pelaksanaan ibadah dalam masa pandemi ini juga harus disesuaikan dengan penerapan protokol kesehatan dilakukan secara ketat dan konsisten di semua tempat agar penyebaran Covid-19 dapat dihentikan. Sementara itu dalam rangka mewadahi kegiatan keagamaan siswa-siswi, SMP Negeri 1 Sleman membangun masjid seluas 392 meter persegi.
Pembangunan masjid yang bernama Tarbiyatul Islam ini secara simbolis dimulai dengan peletakan batu pertama oleh Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo dan dua alumni SMPN 1 Sleman yaitu Dirjen Dukcapil Kemendagri Zudan Arif Fakrulloh dan Ketua DPRD Kabupaten Sleman, Haris Sugiarta. Kepala Sekolah SMPN 1 Sleman Nurul Wachidah mengatakan pembangunan masjid berkapasitas 400 jamaah ini akan digunakan sebagai tempat kegiatan keagamaan dan pembinaan karakter siswa.
"Harapannya sesuai dengan visi SMPN 1 Sleman yaitu terwujudnya insan yang bertaqwa, berprestasi, berbudaya, peduli lingkungan dan berwawasan global," katanya.
Nurul mengatakan, total biaya pembangunan yaitu mencapai Rp1,5 miliar dan infaq masjid yang terkumpul saat ini sebesar Rp237.130.900 dan. Pendanaan diperoleh dari semua guru, karyawan, alumni, masyarakat, Baznas Kabupaten Sleman, Bank BPD, BRI.
"Mohon doa restu agar pembangunan masjid yang kami targetkan selesai satu tahun ini bisa berjalan lancar dan sesuai dengan tujuan awal," katanya.