REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Pesawat Cessna 208 Caravan yang dioperasikan Dimonim Air mengalami insiden pecah ban di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali sekitar pukul 17.34 WITA. Pesawat dengan nomor penerbangan PK-HVX tersebut merupakan pesawat carter medical flight yang mengangkut lima orang penumpang yang terdiri dua orang pilot, dua orang teknisi dan satu orang tenaga kesehatan dengan rute Kupang-Denpasar.
"Insiden ini terjadi saat pesawat Cessna mengalami pecah ban di landasan pacu ketika hendak menuju taxiway Bandara Ngurah Rai," ujar Stakeholder Relation Manager Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, Taufan Yudhistira di Kabupaten Badung, Jumat (12/11).
Akibat insiden itu, pengelola Bandara Ngurah Rai langsung melakukan runway closed atau penutupan landasan pacu hingga pukul 18.43 WITA. Penutupan dilakukan untuk pemindahan pesawat.
"Posisi pecah bannya saat pesawat sudah mendarat dan menuju taxiway untuk parkir," katanya.
Taufan Yudhistira menjelaskan, penutupan Bandara Ngurah Rai selama 1 jam 9 menit karena insiden itu mengakibatkan sebanyak delapan penerbangan terdampak. Delapan penerbangan tersebut terdiri dari tiga penerbangan yang akan mendarat dan lima penerbangan yang akan lepas landas dari Bandara Ngurah Rai.
"Akibat insiden ini delapan penerbangan mengalami penundaan. Dari tiga penerbangan yang akan tiba, satu penerbangan mendarat di bandara lain, yang dua tetap mendarat di Bandara Ngurah Rai tapi mundur jadwalnya," ungkapnya.
Ia menambahkan, pasca runway closed atau penutupan landasan pacu selama 69 menit hingga pukul 18.43 WITA, saat ini operasional layanan penerbangan di Bandara Ngurah Rai telah kembali normal.
"Insiden ini tidak mengakibatkan kerusakan pada runway Bandara Ngurah Rai, setelah pesawat berhasil ditarik Bandara Ngurah Rai sudah langsung beroperasi secara normal kembali," ujar Taufan Yudhistira.