Jumat 12 Nov 2021 21:53 WIB

Banjir Jember Diduga Akibat Pendangkalan Sungai

Sebanyak 1.294 rumah terdampak akibat banjir di Jember.

Red: Ilham Tirta
Wakil Bupati Jember MB Firjaun Barlaman (kedua kanan) naik perahu saat meninjau banjir di Desa Pondok Joyo, Semboro, Jember, Jawa Timur, Kamis (11/11/2021). Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember sebanyak 1.294 rumah rumah warga terdampak banjir dan tanah longsor di tiga kecamatan di Jember yakni Semboro, Tanggul, dan Sumberbaru akibat hujan deras dan meluapnya air sungai sejak Rabu (10/11/2021).
Foto: Antara/Seno
Wakil Bupati Jember MB Firjaun Barlaman (kedua kanan) naik perahu saat meninjau banjir di Desa Pondok Joyo, Semboro, Jember, Jawa Timur, Kamis (11/11/2021). Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember sebanyak 1.294 rumah rumah warga terdampak banjir dan tanah longsor di tiga kecamatan di Jember yakni Semboro, Tanggul, dan Sumberbaru akibat hujan deras dan meluapnya air sungai sejak Rabu (10/11/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Bupati Jember Hendy Siswanto mengatakan, banjir yang terjadi di beberapa desa di daerah itu diduga akibat pendangkalan Sungai Tanggul dan alih fungsi bantaran sungai. Banjir tersebut dapat berpotensi lebih besar lagi apabila tidak dilakukan penanganan segera dari pemerintah.

"Saya mengunjungi beberapa desa yang terdampak banjir dan di wilayah tersebut hampir setiap tahun dilanda banjir dan tahun ini banjirnya cukup besar," katanya usai memantau banjir di Kecamatan Sumberbaru dan Semboro, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Jumat (12/11).

Baca Juga

Menurut dia, pemerintah akan bekerja sama dengan masyarakat untuk tidak menggunakan bantaran sungai sebagai lahan bercocok tanam. Lebar Sungai Tanggul itu sebenarnya lebih dari 50 meter, namun kini tinggal 20 meter.

"Sehingga terjadi pendangkalan dan selain itu di bantaran sungai juga dijadikan lahan persawahan," kata dia.