REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Kepala Polda Kalimantan Selatan Irjen Rikwanto memerintahkan 13 polres di daerah itu untuk siaga bencana. Dia menekankan terutama wilayah yang selama ini rawan banjir saat musim hujan seperti sekarang.
"Saat ini hampir setiap hari ada hujan, beberapa tempat sudah ada genangan meski tidak ekstrem. Jadi, sebelum banjir terjadi kita harus sudah siap," kata dia di Banjarmasin, Jumat (12/11).
Ia mengatakan, pentingnya apel gelar pasukan sebagai wujud kesiapan personel dan peralatannya serta komponen pendukung lainnya dalam menghadapi bencana. Di tingkat Polda, Direktorat Polairud dan Samapta serta Satuan Brimob juga disiagakan membantu jika sewaktu-waktu diperlukan mendukung penanggulangan bencana.
"Kita minta masyarakat juga waspada. Kalau ada tanda-tanda banjir segera laporkan untuk kita berikan bantuan," kata jenderal polisi bintang dua itu.
Untuk anggota, dia meminta lebih sering berpatroli memantau debit air di sungai agar dapat mengantisipasi jika sewaktu-waktu banjir menerjang, seperti banjir besar yang terjadi Januari 2021. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan adanya aktivitas La Nina yang memicu cuaca ekstrem di Kalimantan Selatan.
Selain fenomena alam yang menyebabkan udara terasa lebih dingin dan mengalami curah hujan yang lebih tinggi tersebut, adanya belokan angin di wilayah Kalsel juga mengakibatkan berkumpulnya massa udara hingga memicu pertumbuhan awan penyebab cuaca buruk. Hujan deras dengan intensitas cukup tinggi disertai petir dan angin kencang dalam satu pekan terakhir terjadi merata di seluruh wilayah Kalsel, sehingga mulai menimbulkan genangan dan diperparah dengan pasang air sungai seperti di Kota Banjarmasin.