REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Bencana tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara, menyebabkan jatuhnya korban jiwa. Insiden yang menewaskan satu warga ini berlokasi di Desa Rumah Kinangkung, Kecamatan Sibolangit.
"Tanah longsor yang terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi tersebut juga mengakibatkan satu warga luka-luka dan 31 warga lainnya terdampak. Di samping itu, berdasarkan informasi BPBD setempat, longsor disebabkan kondisi tanah yang labil," ujar Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Jumat (12/11).
Ia menambahkan, BPBD Kabupaten Deli Serdang melaporkan kerugian materil, antara lain 10 unit rumah tertimbun, dua unit rumah rusak ringan, satu fasilitas ibadah dan satu unit fasilitas masyarakat setempat atau jambur terdampak. BPBD setempat dan lintas unsur perangkat daerah melakukan kaji cepat dan berkoodinasi dalam upaya penanganan darurat, evakuasi korban jiwa serta pembersihan material longsor. Lebih lanjut ia menambahkan, Dinas Sosial Deli Serdang telah menyalurkan bantuan logistik berupa 120 kotak makanan siap saji, 30 kotak makanan anak, 15 buah kasur, 15 buah matras, 5 buah tenda gulung merah serta 15 buah selimut.
Berdasarkan kajian inaRISK, Kabupaten Deli Serdang memiliki potensi bahaya bencana tanah longsor pada tingkat sedang hingga tinggi yang berdampak pada 9 kecamatan. Ia mengutip pantauan prakiraan cuaca tiga harian per 12 sampai 14 November 2021 yang dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukan Provinsi Sumatra Utara didominasi cuaca berawan, cerah berawan dan hujan ringan.
"Merespons hal tersebut, BNPB mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi akibat dampak fenomena La Nina dengan mempersiapkan rencana kesiapsiagaan," katanya.
Ia menambahkan, perangkat daerah setempat bersama para ahli dapat membuat peringatan dini sederhana terkait potensi pergerakan tanah apabila terjadi curah hujan dengan intensitas tinggi serta mempersiapkan tempat evakuasi warga yang tinggal di daerah berpotensi terdampak tanah longsor dengan mengedepankan protokol kesehatan. Masyarakat juga dapat memantau potensi bencana di wilayahnya melalui inaRISK dan potensi cuaca melalui laman BMKG.