Sabtu 13 Nov 2021 08:27 WIB

Manfaat Baca 4 Ayat Terakhir Surat Al Kahf Sebelum Tidur

Membaca surat Al Kahfi pada Jumat termasuk sunnah yang dianjurkan

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Nashih Nashrullah
Membaca surat Al Kahfi pada Jumat termasuk sunnah yang dianjurkan. (Ilustrasi) Surat al Kahfi di dalam Alquran
Foto: Ist
Membaca surat Al Kahfi pada Jumat termasuk sunnah yang dianjurkan. (Ilustrasi) Surat al Kahfi di dalam Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO— Membaca empat ayat terakhir sebelum tidur ternyata dirasakan banyak orang memiliki beragam manfaat bagi pembacanya. Terutama bagi orang-orang yang kesulitan bangun untuk sholat subuh tepat waktu

Dilansir dari Elbalad, membaca empat ayat terakhir surat Al Kahfi ternyata akan memudahkan seseorang untuk bangun tepat waktu di waktu ubuh. Berbagai pengalaman orang menuturkan manfaat ini. Mereka bisa bangun tanpa ada orang atau jam alarm yang membangunkannya. 

Baca Juga

Mantan Mufti Mesir, Dr Ali Jumah, mengatakan siapa pun yang hendak tidur disarankan untuk membaca ayat ini terlebih dahulu. 

Membaca empat ayat ini disebutnya akan membantu seseorang untuk bangun subuh tepat waktu tanpa harus ada bantuan untuk membangunkannnya. 

Ia menekankan bahwa tidak ada teks hukum yang menunjukkan hal ini, tapi amalan ini merujuk pada pengalaman banyak orang soleh. Sementara empat ayat terakhir surat Al Kahfi 107-110 adalah sebagai berikut:

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ كَانَتْ لَهُمْ جَنَّاتُ الْفِرْدَوْسِ نُزُلًا 

Latin: “inna alladziina aamanuu wa'amiluu alshshaalihaati kaanat lahum jannaatul firdawsi nuzulaa.”

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal.” 

خَالِدِينَ فِيهَا لَا يَبْغُونَ عَنْهَا حِوَلًا 

Latin: “khaalidiina fiihaa laa yabghuuna 'anhaa hiwalaa.”

Artinya: “Mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin berpindah dari padanya.”

قُلْ لَوْ كَانَ الْبَحْرُ مِدَادًا لِكَلِمَاتِ رَبِّي لَنَفِدَ الْبَحْرُ قَبْلَ أَنْ تَنْفَدَ كَلِمَاتُ رَبِّي وَلَوْ جِئْنَا بِمِثْلِهِ مَدَدًا  

Latin: “Qul law kaana albahru midaadan likalimaati rabbii lanafida albahru qabla an tanfada kalimaatu rabbii walaw ji/naa bimitslihi madadaa.”

Artinya: Katakanlah: Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula).”  

قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَىٰ إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ ۖ فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا  

Latin: “Qul innamaa anaa basyarun mitslukum yuuhaa ilayya annamaa ilaahukum ilaahun waahidun faman kaana yarjuu liqaa-a rabbihi falya'mal 'amalan shaalihan walaa yusyrik bi'ibaadati rabbihi ahadaa.” 

Artinya: “Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa". Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah dia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah dia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya.”

 

Sumber: elbalad  

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement