REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sepanjang 2021, geliat ekonomi nasional mulai menunjukan tren positif. Di tahun ini pun, bisnis bank bjb mengalami pertumbuhan di setiap kuartalnya. Sebagai bagian dari aktor pendorong pemulihan ekonomi nasional, bank bjb siap menyambut positif kebangkitan ekonomi dengan optimis.
Direktur Utama bank bjb Yuddy Renaldi mengatakan, gerak pemulihan ekonomi dan kehidupan sosial yang terjadi secara gradual adalah angin segar yang patut disyukuri. bank bjb melalui segenap kapasitas yang dimilikinya akan terus mendorong upaya akselerasi kebangkitan ekonomi Indonesia.
"bank bjb senantiasa berkomitmen menghadirkan rangkaian inovasi bisnis untuk mengakselerasi tren pertumbuhan bisnis, sekaligus mengawal kebangkitan ekonomi Indonesia," ungkap Yuddy.
Sepanjang 2021, bank bjb berhasil menorehkan kinerja yang impresif. Hal tersebut tercermin dari total kredit perbankan yang tumbuh 6,9 persen year-on-year menjadi Rp 95,1 triliun dengan tingkat risiko yang terjaga. Selain itu, bank bjb juga mengalami kenaikan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 7,8 persen year on year menjadi Rp 124,4 triliun.
Hal tersebut didorong oleh tingkat kepercayaan masyarakat yang besar untuk menyimpan dananya di bank bjb, yang terlihat dari peningkatan tabungan sebesar 5,4 persen year on year dan deposito sebesar 12,9 persen year on year.
Dengan angka pertumbuhan kredit dan DPK tersebut, total aset bank bjb tumbuh sebesar 7,9 persen year on year menjadi Rp Rp 159,2 triliun. Sedangkan laba bersih perusahaan mencapai Rp 1,4 triliun, tumbuh positif 17,5 persen year on year.
"Kualitas kredit bank bjb juga terjaga dan terkelola dengan baik, di mana rasio NPL turun menjadi 1,3 persen. Angka ini lebih baik dibandingkan rata-rata NPL industri perbankan nasional yang berada di angka 2,9 persen hingga Agustus 2021," ungkap Yuddy.