REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemuka Quraisy kembali mendatangi paman Nabi Muhammad SAW, Abu Thalib dengan tujuan sama, yakni meminta agar keponakannya itu berhenti berdakwah. Dakwah yang disampaikan pertama adalah tiada Tuhan selain Allah SWT
"Sekali lagi mereka pergi menemui Abu Talib," tulis Husen Haekal dalam bukunya Sejarah Muhammad.
Kalau ini kata Husen Haekal, lobinya ini disertai ‘Umara bin’l-Walid bin’l-Mughira, seorang pemuda yang montok dan rupawan, yang akan diberikan kepadanya sebagai anak angkat. Dan sebagai gantinya supaya Muhammad diserahkan kepada mereka.
"Tetapi Abu Talib pun menolaknya," katanya.
Muhammad terus juga berdakwah, dan Quraisy pun terus juga berkomplot. Untuk ketiga kalinya mereka mendatangi lagi Abu Talib.
“Abu Talib’” kata mereka, “Engkau sebagai orang yang terhormat, terpandang di kalangan kami. Kami telah minta supaya menghentikan kemenakanmu itu, tapi tidak juga kaulakukan," katanya.
"Kami tidak akan tinggal diam terhadap orang yang memaki nenek-moyang kita, tidak menghargai harapan-harapan kita dan mencela berhala-berhala kita - sebelum kausuruh dia diam atau sama-sama kita lawan dia hingga salah satu pihak nanti binasa," kata mereka mengancam.
Berat sekali bagi Abu Talib akan berpisah atau bermusuhan dengan.masyarakatnya. Juga tak sampai hati ia menyerahkan atau membuat kemenakannya itu kecewa.
"Gerangan apa yang harus dilakukannya?"
Dimintanya Muhammad datang dan diceritakannya maksud seruan Quraisy. Dengan bijaksana tanpa melarang Abu Thalib berkata:
"Jagalah aku, begitu juga dirimu. Jangan aku dibebani hal-hal yang tak dapat kupikul.”