REPUBLIKA.CO.ID, KABUL— Tiga tersangka dalam serangan bom masjid di Provinsi Nangarhar, Afghanistan timur pada Jumat (12/11) ditangkap, kata juru bicara Taliban, Sabtu (13/11).
"Tersangka diamankan beberapa jam pascaserangan. Mereka masih diinterogasi," tulis juru bicara Zabihullah Mujahid di Twitter.
Sebuah bom rakitan yang ditaruh di dalam sebuah masjid meledak selama sholat Jumat di distrik Spin Ghar di Nangarhar.
Sejauh ini tidak ada kelompok yang mendaku bertanggung jawab atas insiden tersebut. Provinsi pegunungan itu menjadi lokasi sederet serangan bom yang diakui afiliasi ISIS setempat dalam beberapa bulan belakangan.
Sedikitnya tiga orang tewas dan 15 luka-luka akibat pengeboman sebuah masjid di provinsi Nangarhar, Afghanistan. Ledakan terjadi saat pelaksanaan sholat Jumat, Jumat (12/11) kemarin. Hingga saat ini belum diketahui siapa dalang dibalik serangan tersebut.
"Saya dapat memastikan ledakan itu terjadi saat salat Jumat di dalam sebuah masjid di distrik Spin Ghar. Ada korban dan korban jiwa," kata seorang pejabat Taliban kepada AFP.
Walli Mohammed, seorang sesepuh dan aktivis setempat, mengatakan kepada bahwa sebuah bom tampaknya disembunyikan di pengeras suara di dekat mimbar imam.
Saat speaker dihidupkan untuk membunyikan 'Azaan', perangkat meledak, katanya. "Sejauh ini tiga tewas, 15 terluka," kata seorang dokter di rumah sakit setempat kepada AFP.
Dalam sebuah pernyataan, kantor Gubernur Nangarhar mengatakan mereka telah menangkap dua yang diduga sebagai pelaku, tetapi tidak memberikan rincian lainnya.
"Investigasi lebih lanjut atas insiden itu sedang berlangsung dan lebih banyak tindakan akan diambil," katanya.
Sebelumnya, serangan bom bunuh diri terjadi di sebuah masjid di utara kota Kunduz yang menewaskan sekitar 100 orang. Ledakan itu juga terjadi saat jamaah tengah menunaikan sholat Jumat di masjid Gozar-e-Sayed, ledakan diduga didalangi ektremis Muslim Sunni.
Ledakan lain juga terjadi di Masjid Eidgah di ibu kota Afghanistan, dan menuai kecaman PBB. “PBB di Afghanistan mengutuk serangan terhadap orang-orang yang terlibat dalam sebuah acara di sebuah situs keagamaan di Kabul,” ujar PBB dalam sebuah pernyataan.
Sedikitnya delapan orang tewas dan 20 lainnya luka-luka dalam ledakan yang terjadi di pintu gerbang Masjid Raya Eidgah. Saat ledakan terjadi, orang-orang di sekitar masjid tengah melaksanakan sholat jenazah ibunda almarhum Taliban Zabihullah Mujahid, Wakil Menteri Informasi dan Kebudayaan di pemerintahan sementara Taliban.
Sumber: thenews