BI Jatim Jadikan Pasar Kapasan Surabaya Sebagai Pasar QRIS
Red: Muhammad Fakhruddin
BI Jatim Jadikan Pasar Kapasan Surabaya Sebagai Pasar QRIS (ilustrasi). | Foto: Antara/Didik Suhartono
REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur menjadikan Pasar Kapasan di Surabaya sebagai pasar yang menggunakan pembayaran berbasis digital atau QRIS, untuk komitmen memperluas akseptasi pembayaran digital.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Budi Hanoto mengatakan implementasi QRIS sebagai perwujudan kebhinekaan dan sinergi, karena difasilitasi empat bank sekaligus yaitu Bank Mandiri, Bank Jatim, BNI dan BCA, dan instansi lainnya dalam mendorong Jatim Bangkit.
"Transaksi secara nontunai dengan QRIS menjadi salah satu alternatif solusi yang berkelanjutan untuk menjaga akselerasi pemulihan ekonomi," kata Budi, dalam siaran persnya yang diterima di Surabaya, Sabtu (13/11).
Ia mengatakan, Bank Indonesia akan terus berinovasi mendukung ekosistem QRIS, seperti model bisnis QRIS on Delivery, QRIS Tanpa Tatap Muka, QRIS Customer Presented Mode, hingga pengembangan ke depan seperti QRIS Tarik Transfer Setor serta Pos Digital Financial Services. "Hal ini diharapkan dapat menjadi daya tarik bagi pelaku masyarakat dan UMKM dalam meningkatkan transaksi," katanya.
Senada dengan hal itu, anggota Komisi XI DPR RI, Indah Kurnia yang hadir dalam peluncuran itu menggarisbawahi bahwa Jawa Timur merupakan kontributor perekonomian terbesar kedua setelah DKI Jakarta.
Ia mengatakan, menjadikan Pasar Kapasan Surabaya berbasis digital adalah salah satu bentuk upaya mendorong program nasional nontunai dengan membangun sistem pembayaran yang sehat, inklusif dan aman menggunakan QRIS.
Sementara itu, hingga 12 November 2021 tercatat sebanyak 400 pedagang di Pasar Kapasan telah mengaktifkan QRIS, dan diharapkan memberikan kemudahan bagi pedagang dan masyarakat di pasar rakyat dalam melakukan pembayaran nirsentuh yang lebih aman, nyaman dan praktis.
Selain itu, dengan pembayaran digital akan memperoleh kemudahan dalam pencatatan transaksi penjualan, serta membantu membangun credit profile dalam kemudahan akses memperoleh pembiayaan dari lembaga keuangan.