REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tangki yang berada di area Kilang Cilacap milik Pertamina kembali terbakar pada Sabtu (13/11) malam. Insiden ini merupakan yang kedua kalinya dalam kurun waktu satu tahun terakhir. Dewan Komisaris Pertamina mengatakan terus mengingatkan jajaran direksi terkait pentingnya health, safety, security and environmental (HSSE).
Komisaris Independen PT Pertamina (Persero), Iggi H Achsien menjelaskan hingga saat ini Dewan Komisaris masih terus berkordinasi dengan jajaran direksi terkait peristiwa kebakaran tangki di area kilang Cilacap. Namun, kata Iggi jajaran Dekom terus mengingatkan jajaran direksi untuk pentingnya penerapan HSSE secara ketat.
"Dekom selalu mengingatkan untuk penerapan HSSE secara ketat," ujar Iggi ketika dihubungi Republika.co.id, Sabtu (13/11).
Iggi juga menjelaskan dewan komisaris juga mendorong adanya sanksi tegas jika memang penyebab dari kejadian berulang ini karena bentuk kelalaian. "Karena Pertamina kan komitmennya adalah zero accident. Maka, Dekom mendorong adanya sanksi tegas jika penyebabnya adalah kelalaian," tegas Iggi.
Corporate Secretary PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Ifky Suryana menjelaskan kejadian terjadi pada 19.20, Sabtu (13/11). Ia mengatakan Pertamina saat ini tengah berupaya maksimal untuk melakukan pemadaman kebakaran tangki di area Kilang Cilacap, Jawa Tengah.
"Kebakaran mulai sekitar pukul 19.20 WIB terjadi di 1 buah tanki berisi produk Pertalite. Saat ini Pertamina belum mengetahui secara pasti penyebab kebakaran," ujar Ifky, Sabtu (13/11).
Upaya pemadaman dilakukan secara intensive dengan menggunakan High Capacity Foam Monitor pada tangki yang terbakar, sedangkan untuk tangki di sekitar dilakukan pendinginan dengan water sprinkle untuk mencegah merambatnya kebakaran.