Ahad 14 Nov 2021 10:38 WIB

Kementerian India Sebut Kerusakan Masjid di Tripura Hoaks

Kementerian menyebut tidak ada laporan cedera, pemerkosaan, dan kematian.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Kementerian India Sebut Kerusakan Masjid di Tripura Hoaks. Seorang prajurit paramiliter berpatroli melewati sebuah toko yang terbakar di desa Rowa, sekitar 220 kilometer dari Agartala, di negara bagian Tripura, India, Rabu, 27 Oktober 2021. Ketegangan tinggi di beberapa bagian negara bagian Tripura pada Jumat setelah serangkaian serangan terhadap minoritas Muslim. Serangan itu sebagai pembalasan atas kekerasan terhadap umat Hindu di perbatasan Bangladesh awal bulan ini. Polisi mengatakan setidaknya satu masjid, beberapa toko dan rumah milik Muslim dirusak sejak Selasa. 
Foto: AP/Panna Ghosh
Kementerian India Sebut Kerusakan Masjid di Tripura Hoaks. Seorang prajurit paramiliter berpatroli melewati sebuah toko yang terbakar di desa Rowa, sekitar 220 kilometer dari Agartala, di negara bagian Tripura, India, Rabu, 27 Oktober 2021. Ketegangan tinggi di beberapa bagian negara bagian Tripura pada Jumat setelah serangkaian serangan terhadap minoritas Muslim. Serangan itu sebagai pembalasan atas kekerasan terhadap umat Hindu di perbatasan Bangladesh awal bulan ini. Polisi mengatakan setidaknya satu masjid, beberapa toko dan rumah milik Muslim dirusak sejak Selasa. 

REPUBLIKA.CO.ID, AGARTALA -- Kementerian Dalam Negeri Union India membantah berita di media sosial yang menyebut tentang aksi vandalisme di sebuah masjid di Tripura. Mereka juga menyebut klaim itu adalah penggambaran fakta yang keliru.

Pernyataan dari kementerian ini juga mengatakan tidak ada laporan cedera, pemerkosaan atau bahkan kematian dalam insiden di Tripura seperti yang dituduhkan melalui beberapa posting media sosial. Dilansir di India Today, Ahad (14/11), Kementerian Dalam Negeri (MHA) mengatakan tidak ada laporan kasus kerusakan struktur masjid di Tripura belakangan ini.

Baca Juga

Masyarakat diminta tetap tenang dan tidak boleh disesatkan oleh laporan palsu semacam itu. "Ada laporan berita yang beredar, sebuah masjid di daerah Kakraban di distrik Gomati Tripura telah divandalisme dan dirusak. Laporan berita ini palsu dan merupakan representasi fakta yang salah," kata pernyataan itu.

Masjid di daerah Dargabazar Kakraban disebut tidak mengalami kerusakan. Polisi Tripura di distrik Gomati juga dikatakan bekerja menjaga perdamaian dan ketenangan di wilayah tersebut.

Kementerian Dalam Negeri mengatakan ada laporan kekerasan dan pernyataan tidak menyenangkan di Maharashtra, yang bertujuan mengganggu perdamaian dan kerukunan berdasarkan berita palsu tentang Tripura. "Tidak ada laporan cedera sederhana atau menyedihkan atau pemerkosaan atau kematian siapa pun dalam insiden ini seperti yang dituduhkan di beberapa posting media sosial," lanjutnya.

Di beberapa bagian Maharashtra, telah terjadi perilaku kekerasan menyusul demonstrasi yang dilakukan oleh organisasi Muslim pada Jumat, untuk memprotes insiden di Tripura. Di Amravati, lebih dari 8.000 orang telah berkumpul di luar kantor kolektor distrik di hari yang sama, Mereka menyerahkan sebuah memorandum, yang menuntut agar kekejaman terhadap komunitas minoritas di Tripura dihentikan.

Kekerasan juga dilaporkan terjadi di Amravati, Nanded, Malegaon, Washim, dan Yavatmal. Polisi sejauh ini telah menangkap 20 orang dan menahan empat lainnya, dengan mendaftarkan 20 FIR dengan berbagai tuduhan, termasuk kerusuhan, sehubungan dengan insiden hari Jumat ini. 

https://www.indiatoday.in/india/story/social-media-reports-of-rape-mosque-damage-and-death-in-tripura-fake-mha-1876431-2021-11-13

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement