REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Puluhan orang berunjuk rasa di luar Kedutaan Besar China di London, Inggris pada Sabtu (13/11). Mereka menyerukan kebebasan Muslim Uighur dan memaksa kedubes menurunkan benderanya.
Protes tersebut diselenggarakan oleh Islam21C, sebuah proyek yang didirikan untuk menyediakan representasi digital bagi Muslim Inggris dengan dukungan dari lebih dari 50 organisasi Muslim. Para pengunjuk rasa turun ke jalan. Selain itu, media sosial ramai dengan penggunaan tagar #Stand4Uyghurs untuk menuntut penutupan kamp konsentrasi China yang diperkirakan para ahli lebih dari satu juta Muslim telah dipenjara.
“Kami di sini untuk menunjukkan solidaritas sebagai bagian dari umat Muslim dan memenuhi kewajiban Islam terhadap Muslim yang tertindas di China. Kami ingin mengirim pesan kepada para penguasa Muslim di seluruh dunia untuk datang membantu Uighur dan menekan pemerintah China serta mengubah tindakan mereka,” kata salah seorang pengunjuk rasa Shabih Hasan.
Dilansir The New Arab, Ahad (14/11), pengunjuk rasa lain Mohamed Asif mengatakan ada banyak emosi dan solidaritas yang kuat untuk saudara Muslim Uighur. Selain di luar kedutaan China, protes juga dilakukan di media sosial. “Senang melihat begitu banyak organisasi Muslim telah bersatu dalam hal ini. Saatnya untuk meningkatkan profil, menyebarkan berita,” kata Aisha dalam cicitannya.
Dalam pernyataan yang dibacakan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), Pada Oktober lalu, 43 negara meminta China untuk memastikan penghormatan penuh terhadap aturan hukum bagi komunitas Muslim Uighur di Xinjiang. Pernyataan itu memicu kemarahan dari pemerintah China yang telah lama membantah tuduhan pembersihan etnis terhadap Muslim Uighur.
https://english.alaraby.co.uk/news/dozens-protest-uyghur-muslims-outside-chinese-embassy