REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Australia akan mulai memberikan vaksin Covid-19 untuk anak-anak di bawah usia 12 tahun pada Januari tahun depan. Menteri Kesehatan Greg Hunt mengatakan, regulator medis masih meninjau data kesehatan dan keselamatan vaksinasi yang akan diberikan untuk anak-anak antara usia lima hingga 11 tahun.
"Ekspektasi yang telah mereka tetapkan adalah bagian pertama Januari, semoga awal Januari. Tapi kemungkinan bisa secepat mungkin," kata Hunt kepada program Insiders Australian Broadcast Corp.
Komandan Gugus Tugas Covid-19 Australia, John Frewen, mengatakan kepada surat kabar The Age bahwa Australia telah mengamankan pasokan vaksin yang diperlukan. “Kami sebenarnya telah membeli persediaan yang cukup untuk dosis biasa dan booster," kata Frewen.
Pada Jumat (12/11), 90 persen warga Australia berusia 16 tahun ke atas telah menerima satu dosis vaksin Covid-19. Sementara 83 persen telah mendapatkan dua dosis vaksin. Menurut data Kementerian Kesehatan, Australia juga telah memvaksinasi 57,7 persen anak-anak antara usia 12 tahun dan 15 tahun.
Meningkatnya vaksinasi di Australia menjadi kunci bagi pemerintah untuk membuka kembali sebagian perbatasan internasional pertama kalinya sejak awal pandemi. Pemerintah memutuskan untuk membuka sebagian perbatasan internasional di tengah wabah varian Delta di negara bagian New South Wales dan Victoria. Pada Ahad (14/11) tercatat 1.100 infeksi yang dilaporkan di kedua negara bagian tersebut.
Sementara Sydney dan Melbourne mencatat 191 ribu infeksi dan 1.596 kematian akibat Covid-19. Sedangkan Selandia Baru melaporkan 207 kasus baru dan satu kematian, sehingga jumlah total kasus yang dikonfirmasi sejak awal pandemi menjadi 8.331 infeksi dan 34 kematian.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (AS) bulan ini merekomendasikan vaksin Pfizer/BioNTech untuk penggunaan secara luas pada kelompok usia 5-11 tahun. Penggunaan vaksin ini telah disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA).