REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bermain bersama anak mempunyai manfaat besar yang berdampak terhadap tumbuh kembangnya. Itu sebabnya, orang tua perlu terlibat dalam kegiatan bermain anak.
“Caranya bagaimana? Nggak usah ribet, 20 menit luangkan waktu tidak ada agenda lain, tanya anak mau main apa hari ini? Main tumpuk-tumpukan, masak-masakan?,” kata Psikolog Anastasia Satriyo M.Psi Psi dalam “Give The Joy of Play This Holiday” bersama Early Learning Centre (ELC), belum lama ini.
Orang tua dapat memberitahu anak terlebih dulu soal waktu yang akan dihabiskan bersama anak. Sebab, anak bisa cenderung tantrum saat mengalami transisi.
“Jadi bilang ayah dan bunda jadi teman main kamu sampai jam berapa, waktu spesialnya hampir habis hitung sepuluh sampai nol, belajar transisi dari main ke mandi,” kata Anas.
Mendampingi anak berpengaruh terhadap kerja otaknya. Perkembangan otak mereka terjadi lebih sering. Hal itu bisa distimulasi dengan bermain sedikit-sedikit tetapi lebih sering daripada dibuat sekaligus.
Memang, menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua yang sibuk bekerja. Namun, yang terpenting tetap ada kesempatan waktu berkualitas, misalnya tiga hari sekali.
Terakhir, anak bisa lupa dengan apa yang diucapkan orang tua. Tetapi mereka akan selalu ingat pengalaman menyenangkan yang mereka alami bersama orang tersayang.
Mereka perlu dikenalkan dengan kebersamaan, misalnya makan bersama keluarga dari sejak usia dua atau tiga tahun. Sedangkan anak biasa lebih paham arti berbagi di usia lima tahun.