REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Boyolali menggandeng Lembaga Amil Zakat (LAZ) Solopeduli untuk program wakaf sumur dalam bagi warga Dukuh Pendem, Desa Bengle, Kecamatan Wonosamodro, Boyolali, Jawa Tengah.
Pada Oktober lalu, KPP Pratama Boyolali mendonasikan dana sebesar Rp 45 juta kepada Solopeduli untuk merealisasikan program wakaf sumur dalam tersebut. Pembangunan sumur dalam telah selesai dilaksanakan dalam kurun waktu satu bulan.
Sumur dalam tersebut diresmikan oleh Kepala Sub Bagian Umum dan Kepatuhan Internal KPP Pratama Boyolali, Sri Yani, bersama Direktur Fundraising Solopeduli Harjito, serta perwakilan perangkat desa, kecamatan, warga kecamatan Wonosamudro dan tim aksi Solopeduli, pada Kamis (11/11).
Harjito mengatakan, bantuan tersebut diberikan dengan harapan bisa menjadi solusi terhadap masalah kekeringan yang setiap tahun hampir dipastikan terjadi saat musim kemarau tiba. "Harapan kami, dengan adanya program Wakaf Sumur Dalam ini akan bisa membangkitkan semangat perekonomian masyarakat setempat. Potensi yang ada semoga bisa kita angkat bersama untuk bisa menumbuhkan semangat pemberdayaan masyarakat," kata Harjito seperti tertulis dalam siaran pers yang diterima Republika, Ahad (14/11).
Sementara itu, Sri Yani menyatakan bangga bisa menjadi bagian dari sinergi program kebaikan itu. "Kami tidak menyangka wilayah sekitar kami di Boyolali ternyata masih ada wilayah yang sangat membutuhkan bantuan saat kekeringan tiba. Kami bersyukur bisa membantu dan kami ucapkan terima kasih kepada Solopeduli yang sudah bersinergi dengan kami. Ke depannya semoga bisa bersinergi kembali dalam program kebaikan lainnya," kata Yani menjelaskan.
Sekretaris Camat Wonosamodro, Utatik, juga mengungkapkan terima kasih kepada Solopeduli dan KPP Pratama Boyolali serta semua pihak yang terkait. Dengan adanya sumur dalam di Dukuh Pendem, bisa menjadi kemanfaatan untuk warga masyarakat, khususnya di musim kemarau.
"Warga begitu antusias dan senang mendapat bantuan sumur dalam tersebut. Warga tidak perlu lagi mencari air bersih dengan menempuh jarak yang begitu jauh," ucap Utatik.
Salah satu warga, Tuginem (37 tahun), mengucapkan terima kasih atas program Wakaf Sumur Dalam itu. Progam itu dinilai sangat membantu warga dalam mendapatkan pasokan air bersih.