REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Utara menyatakan, banjir melanda enam kecamatan di kabupaten itu kini mulai surut. Namun, sebagian besar korban banjir masih mengungsi.
"Saat ini air mulai surut, namun masyarakat di tiga desa masih bertahan di pengungsian. Ada 938 jiwa mengungsi. Jika hujan tidak turun lagi, warga sudah bisa pulang," kata Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana BPBD Aceh Utara Murzani di Aceh Utara, Ahad (14/11).
Murzani mengatakan, ratusan warga yang mengungsi tersebut terdiri dari Desa Manyang LT sebanyak 130 jiwa, Desa Meunasah Jok sebanyak 300 jiwa dan Meunasah Kumbang 508 jiwa. Ketiga desa tersebut berada di wilayah Kecamatan Lhoksukon.
"Di lokasi pengungsian saat ini sudah dibuka posko kesehatan bagi korban terdampak banjir. Rata masyarakat menderita penyakit gatal-gatal, demam dan batuk," kata Murzani.
Sebelumnya, Murzani mengatakan banjir merendam 38 desa di Kabupaten Aceh Utara akibatnya jebolnya tanggul Krueng (sungai) Keureuto. Banjir juga merendam sekitar 210 hektare area persawahan masyarakat.
"Tidak ada korban jiwa dalam bencana banjir tersebut. Namun banjir mengakibatkan aktivitas usaha warga lumpuh total. Warga juga mengalami kerugian karena lahan pertanian dan peralatan rumah tangga terendam air serta ada ternak mati dampak banjir tersebut," kata Murzani.
Murzani meminta unsur muspika maupun aparatur gampong atau desa untuk terus memantau dan melaporkan perkembangan banjir secara berkelanjutan kepada tim BPBD.
"Kami mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi banjir susulan, mengingat intensitas hujan saat ini masih tinggi. Tim BPBD terus memantau perkembangan terkini banjir tersebut," kata Murzani.