REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih menggelar Bakti Sosial Bibir dan Lelangit Sumbing pada Ahad (14/11) sampai dengan selesai. RSIJ Cempaka Putih melihat masih jarang yang memberikan layanan gratis opersi bibir dan lelangit sumbing, sementara cukup banyak anak yang terlahir sumbing.
Direktur Utama RSIJ, Pradono Handojo, menyampaikan sebelum pandemi Covid-19 banyak orang yang mulai naik kelas sosial ekonominya. Ketika pandemi terjadi, kelas sosial ekonomi mereka turun lagi. Sehubungan dengan itu RSIJ menggelar operasi bibir dan lelangit sumbing gratis, untuk membantu masyarakat yang membutuhkan layanan operasi gratis ini.
"Kalau khitanan (gratis) sudah banyak tapi operasi bibir dan lelangit sumbing (gratis) masih jarang, padahal satu kelahiran bayi dari seribu kelahiran bayi biasanya ada bibir sumbing," kata Pradono kepada Republika di RSIJ Cempaka Putih, Ahad (14/11).
Menurutnya, anak-anak yang terlahir sumbing perlu dibantu. Sebab, saat mereka masih kecil akan mengalami kesulitan minum dan makan. Saat mereka masuk sekolah akan kesulitan melafalkan konsonan dan vokal.
Selain itu, dikatakan Pradono, sering kali anak-anak dengan bibir atau lelangit sumbing di-bully di sekolah oleh teman-temannya karena berbeda. Kondisi ini mempengaruhi psikologis anak-anak yang sumbing tersebut.
"Jadi kami merasa bahwa sepertinya perlu melakukan sesuatu untuk mereka (operasi bibir dan lelangit sumbing)," ujarnya.
Ia mengatakan, dalam bakti sosial kali ini RSIJ menargetkan melakukan operasi terhadap 25 orang anak. Saat ini baru ada sepuluh orang anak yang mendaftar untuk dioperasi, namun hari ini baru ada empat anak yang siap dioperasi.
RSIJ telah mengumpulkan donasi dari berbagai pihak sebanyak sekitar Rp 100 juta lebih. RSIJ sangat berharap bisa segera menjalankan amanah dari para donatur.
"Kita tidak membatasi pasien dari DKI Jakarta saja, dari luar daerah juga bisa ikut operasi gratis ini, semoga teman-teman pembaca Republika bisa kontak RSIJ bila membutuhkan layanan cuma cuma operasi bibir sumbing," jelas Pradono.
Ia menambahkan, satu pasien operasi bibir atau lelangit sumbing, jika mendapat layanan kelas tiga maka akan membutuhkan biaya operasi sebesar Rp 12 juta sampai Rp 13 juta. Di RSIJ biayanya bisa ditekan karena dokter yang melakukan operasi telah mewakafkan waktu dan tenaganya untuk pasien, artinya dokternya tidak dibayar.
"Jadi ada biayanya tapi hanya obat dan bahan-bahan habis pakai saja, ini juga semuanya dibiayai donatur, Alhamdulillah kita sudah punya uangnya dari donatur sekarang kita butuh pasiennya," katanya.