Ahad 14 Nov 2021 22:21 WIB

Kemenko Perekonomian Dukung Baznas Bantu Pilihkan Ekonomi

Zakat mampu mendukung pertumbuhan ekonomi, mempercepat penanggulangan kemiskinan

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto, MBA, MMT, IPU pada Audiensi dan Silaturahim Pimpinan BAZNAS RI ke Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, di Jakarta, Jumat (12/11).  Turut hadir dalam audiensi tersebut Ketua Baznas RI Prof Dr KH Noor Achmad, MA bersama Wakil Ketua Baznas RI Mo Mahdum, Pimpinan Baznas RI Saidah Sakwan, MA, Rizaludin Kurniawan, M.Si.
Foto: Baznas
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto, MBA, MMT, IPU pada Audiensi dan Silaturahim Pimpinan BAZNAS RI ke Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, di Jakarta, Jumat (12/11). Turut hadir dalam audiensi tersebut Ketua Baznas RI Prof Dr KH Noor Achmad, MA bersama Wakil Ketua Baznas RI Mo Mahdum, Pimpinan Baznas RI Saidah Sakwan, MA, Rizaludin Kurniawan, M.Si.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Koordinator (Kemenko) Perekonomian mendukung upaya Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dalam melakukan optimalisasi peran zakat untuk membantu pemulihan ekonomi nasional.

Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto, MBA, MMT, IPU pada Audiensi dan Silaturahim Pimpinan BAZNAS RI ke Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, di Jakarta, Jumat (12/11).

Turut hadir dalam audiensi tersebut Ketua Baznas RI Prof Dr KH Noor Achmad, MA bersama Wakil Ketua Baznas RI Mo Mahdum, Pimpinan Baznas RI Saidah Sakwan, MA, Rizaludin Kurniawan, M.Si.

Menurut Airlangga, dukungan ini juga sesuai dengan Perpres No. 114/2020 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) yang diterbitkan pada 7 Desember 2020. "Zakat juga memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Zakat mampu mendukung pertumbuhan ekonomi, mempercepat penanggulangan kemiskinan, mengurangi kesenjangan antarindividu dan antardaerah untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Indonesia," jelasnya.

Lebih lanjut dia menyampaikan, jika pengumpulan dana zakat nasional (quick wins) melalui zakat ASN, BUMN, BUMD, yang pertama diimplementasikan, maka pengumpulan dana zakat nasional akan mencapai total Rp. 27.9 Triliun. "Hal ini tentu harus didorong agar kesejahteraan bagi masyarakat dapat segera terwujud."

Pada kesempatan tersebut, Ketua BAZNAS RI Prof Dr KH Noor Achmad, MA mengatakan, strategi optimalisasi zakat dapat dilakukan dengan pembentukan Unit Pengumpulan Zakat (UPZ) di beberapa kementerian maupun lembaga pemerintahan.

"Selain itu, pemanfaatan keuangan digital juga akan ditingkatkan untuk optimalisasi zakat. Hal ini dapat meningkatkan tata kelola yang baik dan akuntabilitas, sehingga penerimaan dan penyaluran zakat akan lebih efektif bagi para mustahik (orang-orang yang berhak menerima zakat). Insya Allah pertemuan ini mambawa hasil yang baik," ujar Prof Noor.

Untuk itu, dia menjelaskan, Baznas akan terus mengembangkan ekosistem ekonomi umat melalui penguatan dan pemberdayaan ekonomi gotong royong berkelanjutan berbasis zakat dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi nasional.

Prof Noor juga menyampaikan terima kasih kepada Menko Perekonomian atas dukungan dan upaya optimalisasi peran Baznas dalam pengumpulan zakat nasional.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement