REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Gelandang Crystal Palace Conor Gallagher dimasukkan ke dalam susunan skuad tim nasional Inggris untuk pertandingan pemungkas Grup I Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Eropa, di San Marino, Selasa (16/11). Ini setelah Jordan Henderson, Jack Grealish, Raheem Sterling, Mason Mount, dan Luke Shaw menarik diri pada Ahad (14/11).
The Three Lions hanya perlu menghindari kekalahan melawan tim kecil di Serravalle untuk memastikan tempatnya dalam turnamen di Qatar tahun depan, dikutip dari AFP, Ahad (14/11). Kapten Liverpool Henderson dan pemain Manchester City Grealish telah kembali ke klub mereka untuk pemeriksaan lebih lanjut terkait cedera.
Pemain depan City Sterling tidak dapat dimainkan karena masalah pribadi, sementara gelandang Chelsea Mount membutuhkan operasi gigi dan bek kiri Manchester United Shaw sedang mengikuti protokol gegar otak.
Gallagher maju dari tim U-21 untuk pemanggilan tim senior pertamanya. Pemain berusia 21 tahun itu telah bermain mengesankan bagi Palace musim ini, mencetak empat gol bagi tim asuhan Patrick Vieira itu.
Kiprah Gallagher tak lepas dari Chelsea yang memiliki status sebagai salah satu klub produsen terbaik untuk mencetak bakat pesepak bola muda terbaik saat ini. Itu dibuktikan dengan nama-nama seperti Mason Mount, Reece James dan Fikayo Tomori.
Skema the Blues, julukan Chelsea biasanya adalah meminjamkan pemain muda untuk meningkatkan reputasi mereka dan kemudian menjualnya demi mendapatkan keuntungan, hal yang dilalui oleh Fikayo Tomori, dan Marc Guehi.
Akan tetapi dalam beberapa kasus Chelsea tidak ingin terburu-buru untuk melepas bakat muda mereka, khususnya pada sosok Gallagher.
Berbeda dengan Marc Guehi yang dilepas pada musim panas ke Crystal Palace seharga 18 juta pounds, Chelsea dinilai mengambil tindakan berbeda dengan Gallagher, yang menunjukkan dirinya layak masuk skuad the Blues musim depan.
Baik Guehi dan Gallagher bergabung dengan Chelsea saat berusia delapan tahun dan keduanya berhasil melewati tim muda klub sebelum dipinjamkan ke Swansea. Mereka tampil mengesankan di Kejuaraan di bawah Steve Cooper tetapi, Chelsea langsung memutuskan melepas Guehi sebelum dia tampil di Liga Primer Inggris.
Nasib tak jauh berbeda juga nyaris dialami Gallagher. Ia gagal menunjukkan performa terbaik bersama West Bromwich Albion musim lalu dan tanda-tanda Chelsea untuk melepasnya musim panas kemarin semakin menguat.
Namun berbagai pertimbangan dan atas keputusan pelatih Thomas Tuchel akhirnya pihak klub memutuskan memberi kesempatan lain untuk Gallagher membuktikan kapasitasnya dengan bergabung sebagai pemain pinjaman di klub London Crystal Palace.
Berada di bawah mentor Patrick Vieira, Gallagher tampil lebih dinamis dengan skema yang dimiliki Palace. Ia menjadi motor serangan lini tengah the Eagles dengan skema tiga pemain.
Dilansir The Guardian, Jumat (12/11) koleksi empat golnya jadi bukti bagi Chelsea untuk mempertimbangkan masa depan sang pemain di Stamford Bridge. Gallagher diklaim bisa menggantikan peran N'Golo Kante atau pun Mateo Kovacic.
Tuchel tidak kekurangan pilihan di lini tengah, terutama dengan Ruben Loftus-Cheek dan Ross Barkley yang kembali ke top perform mereka.
Gallagher bisa berkaca dari perjalan Saul Niguez sebagai peringatan. Pemain internasional Spanyol bergabung dengan Chelsea dengan status pinjaman di musim panas tetapi hanya berada di lapangan selama 47 menit.
Kehadiran Gallagher di Chelsea musim depan dianggap beberapa orang bakal mendatangkan nilai positif. Fleksibilitasnya di lini tengah akan memungkinkan Tuchel untuk mendominasi lawan atau memenangkan pertempuran di area tersebut.
Ketika ditanya soal Gallagher, Tuchel memberikan penilaian yang bagus. Ia menjelaskan bagaimana sang pemain terus berkembang di setiap pertandingan.
"Kami memutuskan bahwa ketika pembicaraan datang dengan Patrick Vieira di Crystal Palace, dia memahami peran yang bisa dia miliki di Liga Primer di klub ia ingin mengambil tantangan," kata Tuchel kepada Football London.