REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Investor maskapai penerbangan Bill Franke melalui perusahaan ekuitasnya yakni Indigo Partners yang beranggotakan Wizz Air, Frontier Airlines, JetSMART, dan Volaris memesan 255 jet Airbus. Pesawat yang dipesan tersebut merupakan A321 Neo dengan lorong tunggal.
Meskipun begitu, saat ini Airbus masih menolak memberikan nilai pesanan pesawat tersebut. Berdasarkan harga yang dipublikasikan terakhir, kesepakatan tersebut akan bernilai sekitar 32 miliar dolar AS tetapi pakar pasar mengatakan diskon untuk kesepakatan semacam itu dapat mencapai lebih dari 50 persen.
"Ini adalah pandangan kami bahwa pasar akan melalui pemulihan dan akan ada perjalanan kembali," kata Franke kepada Reuters, Ahad (14/11).
Pesanan tersebut termasuk 102 pesawat untuk Wizz Air Eropa dan 91 untuk Frontier Airlines yang berbasis di Amerika Serikat. Selain itu juga 39 dan 23 unit untuk Volaris dan JetSMART masing-masing.
Langkah Franke pada hari pertama Dubai Airshow menandai kepercayaannya setelah penurunan tajam yang disebabkan oleh Covid-19. Daya beli gabungan dari empat maskapai penerbangan tersebut menegosiasikan kesepakatan terbaik dari Airbus seperti yang dilakukan dengan pesanan blockbuster 430 pesawat untuk operator yang sama di Dubai pada tahun 2017.
"Mitra Indigo menangani negosiasi luas dengan Airbus, sementara operator membahas poin-poin terperinci," kata Franke. Secara keseluruhan, maskapai Indigo Partners kini telah memesan 1.145 pesawat keluarga A320.
Pesawat dari pesanan tersebut akan dikirim terutama pada paruh kedua dekade ini. Chief Executive Airbus Guillaume Faury mengatakan pesanan tersebut akan berkontribusi pada tujuan produksi perusahaan.
Airbus juga sedang dalam pembicaraan dengan Air Lease Corp untuk pesanan besar yang akan mencakup campuran pesawat berbadan sempit dan lebar. Airbus berencana untuk meningkatkan produksi menjadi 64 jet seperti itu per bulan pada 2023.