Senin 15 Nov 2021 09:53 WIB

PLN Pakai 264 Motor Listrik Gesits untuk Operasional

Kendaraan operasional PLN akan diganti dengan motor listrik menyesuaikan lapangan

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Melalui anak usaha PLN, PT Haleyora Power (HP) dan PT WIKA Industri Manufaktur (WIMA) melanjutkan sinergi penyediaan sepeda motor listrik dengan jumlah total hingga saat ini mencapai 264 unit.
Foto: PLN
Melalui anak usaha PLN, PT Haleyora Power (HP) dan PT WIKA Industri Manufaktur (WIMA) melanjutkan sinergi penyediaan sepeda motor listrik dengan jumlah total hingga saat ini mencapai 264 unit.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) terus mendorong akselerasi kendaraan listrik berbasis baterai di Indonesia, salah satunya dengan sinergi BUMN. Melalui anak usaha PLN, PT Haleyora Power (HP) dan PT WIKA Industri Manufaktur (WIMA) melanjutkan sinergi penyediaan sepeda motor listrik dengan jumlah total hingga saat ini mencapai 264 unit.

Direktur Manajemen Sumber Daya Manusia PLN Syofvi Felienty Roekman mengatakan PLN secara bertahap mendorong akselerasi kendaraan listrik di Tanah Air. Salah satunya dengan menggandeng Gesits sebagai kendaraan operasional tenaga kerja pelayanan teknik (Yantek).

"Saat ini Yantek kita (PLN) kan banyak ya, kira-kira ada 35 ribu orang. Nah, mereka butuh kendaraan seperti apa saja? Kita inginnya mendorong penggunaan kendaraan listrik," ujarnya.

Untuk operasional yantek PLN, sejauh ini sudah ada 150 motor listrik yang diadakan sejak 2019. Dengan kerja sama antara PT Haleyora Power (HP) dan PT WIKA Industri Manufaktur (WIMA), nantinya akan ada penambahan 114 motor listrik.

photo
Melalui anak usaha PLN, PT Haleyora Power (HP) dan PT WIKA Industri Manufaktur (WIMA) melanjutkan sinergi penyediaan sepeda motor listrik dengan jumlah total hingga saat ini mencapai 264 unit. - (PLN)

 

Adapun, 114 motor akan disebarkan di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah dan Provinsi Riau. Khusus di Jawa Barat, lanjut Syofvi, PT Haleyora Power (HP) telah menggunakan 41 motor listrik untuk operasionalnya.

Direktur Utama PT Haleyora Power Purnomo mengatakan di wilayah Jawa Barat ada 1.924 Yantek. Dirinya menjelaskan, bahwa tantangan menggunakan motor listrik adalah menjangkau wilayah-wilayah terpencil.

"Karena ada beberapa lokasi sulit untuk dijangkau sehingga memerlukan motor dengan spesifikasi khusus (motor trail)," ujarnya.

Kendati demikian, ke depan, secara bertahap motor Yantek PLN akan diganti dengan motor listrik menyesuaikan kondisi lapangan. Kerja sama dengan PT Wima juga merupakan bentuk sinergi BUMN untuk mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air.

"Harapan ke depan, motor listrik bisa digunakan untuk aktivitas sehari-hari. Kecepatannya juga sudah seperti motor biasa. Motor ini (Gesits) di- charge di rumah sudah bisa," kata Direktur Utama PT WIKA Industri Manufaktur (WIMA) Muhammad Samyarto.

Sinergi BUMN ini, bermula dari penandatanganan nota kesepahaman yang dilakukan oleh PLN dan mitra kendaraan listrik, termasuk WIMA, pada 8 November 2020.

Kesepakatan tersebut, merupakan wujud PLN mendorong penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai di antara para pelaku usaha baik produsen kendaraan listrik, maupun para pengguna menuju ketahanan energi nasional, Power Beyond Generations.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement