Senin 15 Nov 2021 12:46 WIB

BPS: Mobilitas Penduduk pada Oktober 2021 Alami Perbaikan

Aktivitas di rumah turun menjadi lima persen.

Wisatawan usai berkeliling dengan andong di kawasan wisata Malioboro, Yogyakarta, Selasa (2/11).  Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa mobilitas penduduk pada Oktober 2021 mengalami perbaikan jika dibandingkan dengan September 2021.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Wisatawan usai berkeliling dengan andong di kawasan wisata Malioboro, Yogyakarta, Selasa (2/11). Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa mobilitas penduduk pada Oktober 2021 mengalami perbaikan jika dibandingkan dengan September 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa mobilitas penduduk pada Oktober 2021 mengalami perbaikan jika dibandingkan dengan September 2021. Salah satunya tercermin dari penurunan aktivitas di rumah dan naiknya mobilitas di beberapa tempat umum.

"Untuk aktivitas di rumah sudah mulai ada penurunan, di mana September angkanya 6,3 persen dan Oktober 5 persen. Artinya, mobilitas atau aktivitas di rumah semakin menurun," kata Kepala BPS Argo Yuwono saat menggelar konferensi pers secara virtual, Senin (14/11).

Sebaliknya, lanjut Argo, aktivitas di tempat perdagangan dan rekreasi mengalami perbaikan bahkan lebih tinggi daripada kondisi normal yang angkanya 4,3 persen. Demikian juga untuk aktivitas di tempat belanja dan kebutuhan sehari-hari, itu meningkat dibanding September 2021, yang angkanya pada Oktober 24,6 persen. 

"Dan itu lebih tinggi dari kondisi normal di 2020," ujar Argo.

Sedangkan, aktivitas di taman juga mulai lebih tinggi dari kondisi normal. Sementara untuk tempat transit dan tempat kerja, mobilitas masyarakat terlihat mengalami perbaikan meskipun belum kembali pada kondisi normal, yakni sebagaimana Januari, Februari 2021 sebagai patokan pada kondisi Oktober 2021.

Dengan membaiknya mobilitas penduduk, lanjut Argo, maka akan berpengaruh kepada aktivitas ekonomi. Harapannya, dengan mobilitas penduduk yang terjaga, maka aktivitas ekonomi akan semakin baik sehingga pemulihan ekonomi dapat berjalan sesuai yang direncanakan.

Dari catatan mobilitas tersebut, Argo mengimbau agar BPS di seluruh provinsi tetap menjaga protokol kesehatan dalam menjalankan aktivitasnya. Hal tersebut mengingat di berbagai negara, seperti Singapura dan Eropa, tengah memasuki gelombang COVID-19 baru yang juga tentunya akan berdampak pada pemulihan ekonomi di masing-masing negara.

"Jadi ini adalah capaian baik terkait pemulihan kesehatan, dan kita wajib menjaganya ke depan sehingga ke depan pemulihan ekonomi bisa dilakukan," ujar Argo.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement